Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Pematangsiantar berhasil mengendalikan inflasi di wilayah kerjanya pada September 2025 dengan capaian signifikan. Inflasi di Kota Pematangsiantar tercatat hanya sebesar 0,47% (month-to-month), turun drastis dari bulan sebelumnya yang mencapai 1,21%. Begitu pula Kabupaten Labuhanbatu yang mencatat inflasi 1,15%, lebih rendah dari Agustus yang sebesar 2,09%.
Kepala KPwBI Pematangsiantar, Ahmadi Rahman, menyampaikan bahwa penurunan inflasi ini merupakan hasil kerja keras kolaboratif antara BI, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam menjaga kestabilan harga di tengah tantangan kenaikan harga komoditas pangan strategis, khususnya cabai merah.
“BI Pematangsiantar terus aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi, seperti pelaksanaan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di wilayah Sisibataslabuhan. Kegiatan ini telah tersebar di sekitar 65 titik dan terbukti efektif menstabilkan harga komoditas hortikultura,” ujar Ahmadi Rahman.
Selain itu, BI Pematangsiantar mendukung program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan keluarga dengan mendorong masyarakat menanam cabai, tomat, dan sayuran lain secara mandiri. Pendampingan dan pemantauan rutin terus dilakukan agar program ini berjalan maksimal.
BI Pematangsiantar juga memfasilitasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kabupaten Labuhanbatu yang menghadirkan Wakil Bupati setempat. Pertemuan ini menghasilkan komitmen kuat untuk melaksanakan Pasar Murah dan GPM setiap minggu demi menjaga harga tetap terkendali.
Tak hanya itu, BI Pematangsiantar menjalin kerjasama dengan Universitas Labuhanbatu untuk survei pengeluaran rumah tangga sebagai dasar akurat dalam perhitungan inflasi yang mencerminkan kondisi riil masyarakat.
Ahmadi Rahman optimis, “Dengan berbagai upaya yang telah kami lakukan dan dukungan pemerintah daerah serta masyarakat, inflasi di wilayah kerja kami akan terus terkendali. Kami memperkirakan tekanan inflasi akan menurun pada Oktober 2025 seiring membaiknya pasokan pangan akibat normalisasi cuaca dan masuknya komoditas dari luar daerah.”
Dengan peran aktif BI Pematangsiantar, diharapkan stabilitas harga dan ketahanan ekonomi masyarakat di wilayah Sumatera Utara khususnya Sisibataslabuhan dapat terus terjaga.