Di tengah persaingan sengit Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika tingkat SD, satu nama dari Sumatera Utara mencuat dengan prestasi membanggakan: Paul Yohanes Damanik, siswa kelas VI SD Yayasan Kalam Kudus Pematangsiantar, berhasil meraih medali perunggu juara 3 nasional OSN Matematika 2025.
Di balik keberhasilan Paul, tersimpan kisah sekolah yang luar biasa dalam membina dan mengembangkan potensi siswa secara sistematis dan profesional. Yayasan Kalam Kudus bukan hanya tempat belajar biasa — melainkan rumah pembinaan prestasi yang menyiapkan siswa menghadapi tantangan tingkat nasional bahkan internasional.
Sekolah dengan Program Pembinaan Olimpiade Terstruktur
Yayasan Kalam Kudus menjalankan seleksi ketat dan program pelatihan intensif bagi siswa yang berminat dan berbakat dalam bidang sains. Dari lebih dari 100 siswa yang mengikuti seleksi internal OSN, hanya 10 siswa terbaik yang dipilih untuk mengikuti pelatihan mendalam dan berkelanjutan.
“Kami percaya setiap anak punya potensi luar biasa. Tugas kami adalah menggali dan membina secara maksimal, sehingga mereka siap bertanding di level nasional,” kata Paulina Oscar, Direktur Yayasan Kalam Kudus.
Untuk menjaga kualitas pembinaan, sekolah rutin mendatangkan pelatih profesional dari lembaga terkemuka seperti Pelatos, serta memberikan pelatihan khusus kepada para guru pembimbing agar metode pembelajaran dan latihan selalu up to date.
Guru Pembina: Pilar Utama Kesuksesan
Salah satu kunci keberhasilan Paul adalah bimbingan intensif dari guru Matematika, Bu Tahi Ruth Habeahan, S.Pd. Selama lebih dari dua tahun, Bu Ruth membimbing Paul dengan sabar, memastikan ia menguasai materi yang jauh melampaui kurikulum standar SD.
“Kedisiplinan dan ketekunan Paul sangat luar biasa. Ia selalu berlatih lebih dari yang kami minta, bahkan belajar sendiri di luar jadwal,” ungkap Bu Ruth.
Penghargaan sebagai Motivasi dan Pengakuan Prestasi
Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, Yayasan Kalam Kudus memberikan beasiswa uang sekolah selama enam bulan kepada Paul atas prestasinya meraih medali perunggu OSN nasional. Sistem penghargaan ini mendorong siswa lain untuk terus berprestasi dan meningkatkan semangat kompetisi sehat di lingkungan sekolah.
“Kami tidak hanya fokus pada akademik, tapi juga membangun karakter dan mental juara,” jelas Yessy, Kepala Sekolah SD2 Kalam Kudus.
Sekolah Mewujudkan Impian Anak-Anak Berbakat dari Kota Kecil
Yayasan Kalam Kudus membuktikan bahwa sekolah di kota kecil seperti Pematangsiantar mampu mencetak siswa berprestasi di panggung nasional. Dukungan penuh dari sekolah dan pelatih profesional menjadikan anak-anak seperti Paul mampu bersaing dan menorehkan prestasi membanggakan.
“Kami berkomitmen terus mengembangkan program pembinaan dan dukungan bagi siswa berprestasi agar kelak mereka mampu mengharumkan nama bangsa,” tutup Paulina Oscar.
Yayasan Kalam Kudus Pematangsiantar membuktikan bahwa sekolah yang visioner dan konsisten adalah kunci utama mencetak generasi muda berprestasi dan berkarakter. Dengan pembinaan intensif, pelatih ahli, dan penghargaan yang tepat, sekolah ini menjadi inspirasi nyata bagi pendidikan unggul di Indonesia.