Danau Toba telah ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. Bahkan Presiden Republik Indonesia Jokowi pun menaruh perhatian khusus terhadap danau ini. Namun sayangnya hal tersebut masih belum berjalan baik di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Pasar tradisional Tiga Raja, di Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Parapat, Kabupaten Simalungun misalnya. Lokasinya yang berada di daerah tujuan wisata mencerminkan kondisi yang buruk dan harus segera dibenahi.
Di pasar tradisonal yang langsung tersambung dengan pelabuhan penyeberangan menuju daerah wisata Pulau Samosir ini terdapat bangunan kios-kios kosong dengan sampah yang berserak di sepanjang lorongnya.
Kesemrautan kian jelas terlihat ketika memasuki akhir pekan yang menjadi hari pekan di Tiga Raja. Akses jalan menuju pelabuhan disesaki barang-barang dagangan yang tidak ditata dengan baik. Padahal, milyaran rupiah dana telah dialokasikan untuk membenahi pasar tradisional ini.
Pedagang yang seharusnya berjualan di dalam balairung memilih untuk menggelar dagangananya di luar. Pasar tradisional yang seharusnya menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan malah membuat tak nyaman.
Melihat kondisi tersebut, Tongam Sirait salah seorang seniman Batak yang lahir dan besar di Tiga Raja melihatnya sebagai bentuk ketidak seriusan Pemerintah Kabupaten Simalungun. “Jangan seperti ini terus. Ini sudah tak betul lagi,” kesalnya.
Ditambahkannya, ketakutan masyarakat timbul karena bangunan tampak tak kokoh sehingga mengancam keselamatan pedagang saat melakukan aktivitas jual-beli. Fisik bangunan sudah mulai retak. Batu bata pembatas bergelantungan dan mengancam keselamatan pedagang di bawah yang berdekatan dengan badan jalan.
“Ini juga sudah membahayakan. Jadi terimakasih buat Bupati yang sudah capek-capek membuat pasar ini menjadi seperti ini kondisinya,”tambahnya.
Kekesalan Tongam tentunya sangat berdasar, seniman yang gencar mempromosikan wisata Danau Toba lewat Lagu dan karya seninya itu tak berbanding lurus dengan keseriusan pemerintah. Salah satu lagu “Come to Lake Toba ” yang ia bawakan mengajak orang untuk datang ke Danau Toba.
Tak hanya Tongam Sirait, kekecewaan ini juga dirasakan Alex Rudiart Hutajulu. Artis kelahiran Parapat yang namanya melejit lewat ajang pencarian bakat X-Factor di salah satu stasiun tv swasta nasional beberapa tahun lalu.
Alex Rudiart menyampaikan kepada Newscorner.id kondisi di pasar tersebut sudah terlalu berantakan. Dulunya meski tak berbangunan bertingkat, namun masih tertata dan bersih.
“Sudah terlalu berantakan, tidak teratur lagi.Balairung dulu masih tertata walau masih jadul tapi bersih, sekarang banyak sampah kotoran, dan bangunan diperbanyak tidak jelas bentuknya, seperti asal berdiri,” kesal Alex.
Alex yang banyak menghabiskan masa kecilnya di sekitar lokasi pasar tradisional itu tentunya mengingat dan mengetahui betul kondisi dan perubahan demi perubahan di sana.
Ia juga meminta kepada Pemkab agar tak lagi banyak berjanji namun lakukan pembenahan. Pemerintah Kabupaten tidak usah janji, tinggal ditindaklanjuti dan diperbaiki. Kalau pas hari pekan, Sabtu di Tigaraja jalanan makin sempit tidak teratur sekarang,” Tambahnya.
Newscorner.id pun mempertanyakan kondisi yang memprihatinkan ini kepada Humas Pemkab Simalungun. Namun sayang, Akmal Siregar yang saat ini menjabat Humas tak membalas pesan yang dilayangkan meski sudah dibacanya. (Vay)