Minggu (27/01/2019) Siang, selepas ibadah di Gereja, ratusan keluarga dari Calon Legislatif partai Nasdem, Martin Manurung, berkumpul di Desa Patane V, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir.
Perkumpulan ini bertujuan untuk melangsungkan Partangiangan (Kebaktian, red) Keluarga.
Acara dilangsungkan di dalam sebuah gudang. Sedikitnya 600 orang dari berabagai usia hadir.
Mereka semua masih keluarga serumpun dari orangtua-orangtua terdahulu.
Di depan jalur masuk, setiap orang diberi secarik kertas putih. Isinya agenda kebaktian. Terdapat gambar Martin Manurung di sampul depannnya.
Kegiatan dimulai. Pendeta Miduk Sirait membuka kebaktian keluarga besar Martin Manurung. Kidung pujian memenuhi isi ruangan.
Musik organ semakin mengentalkan suasana sakral ini.
Martin duduk di barisan paling depan. Dia dihapit kedua orangtuanya. Posisinya Behadapan langsung dengan Pendeta Miduk Sirait. Dalam kebaktian berbahasa Batak Toba ini, pendeta bertanya kepada Martin; tentang komitmennya jika nanti Tuhan memberi kepercayaan kepadanya sebagai wakil rakyat.
Martin menjawab.
Ketua DPP Partai Nasdem ini menyatakan akan tetap berjalan sesuai kehendak pencipta-Nya. Menjalankan setiap amanah yang diberikan Tuhan.
Ikan Mas & Doa
Kebaktian selesai. Dilanjutkan dengan acara adat batak.
Acara ini dinamakan; Borhat-borhat Caleg DPR RI (Pemberangkatan Caleg DPR RI, red). Tulang (Paman dari ibu) Martin Manurung datang membawa Dekke Simudur-udur. Dekke Simudur-udur adalah ikan mas yang dimasak secara utuh dengan bumbu khas atau disebut Arsik. Ikan mas disusun di atas nasi dengan kepala mengarah ke Martin Manurung sebagai penerima.
Pada prosesi batak ini ada pesan adat yang harus disampaikan. Dekke simudur-udur adalah wujud nyatanya. Yakni sebuah hidangan khas Batak yang menjadi simbol berkat kehidupan.
Dalam adat batak, Dekke hanya bisa diberikan oleh Tulang/ Paman atau saudara laki-laki dari ibu. Bagi orang batak, kedudukan tulang merupakan sosok yang paling tinggi di dunia.
Sehingga ketika Tulang/ Paman memberikan Dekke, dipercaya berkat akan didapat oleh si penerima, atau yang disebut; Bere.
Tulang/paman menempati posisi yang sangat dihormati dalam tradisi Batak. Posisinya diatas ayah kita sendiri. Dia adalah Tuhan yang terlihat. Jadi ketika dia menyampaikan berkat pada kita maka orang Batak percaya bahwa berkat itu akan sangat kuat mengalasi kehidupannya.
Dilihat dari filosofinya, ikan mas merupakan dekke sitio-tio dan dekke simudur-udur.
Dekke Sitio-tio menggambarkan kehidupan yang masih murni dan bersih. Ikan mas hidup di air tawar yang bening dan belum tercemar. Oleh karena itu diharapkan orang yang memakan dekke ini hidupnya selalu bersih.
Dekke Simudur-udur melambangkan hidup yang selalu harmoni. Ikan mas hidupnya selalu bergerombol dan terlihat berenang ramai-ramai secara teratur (Marudur-udur, Red).
Martin Manurung telah menjalani kedua tahapan ini; Doa dan Restu keluarga. Pesan-pesan kebaikan dari keluarga juga kini menjadi beban yang siap dipikul. Kini Caleg DPR RI dari Dapil II Sumut ini siap bertarung untuk menjadi berkat bagi masyarakat. (Tim)