Aisyah Marlian Daulay, S.Kom, Guru TIK SMAN 4 Padang Sidempuan menyampaikan Krusialnya Kemampuan Literasi Digital Pendidik dalam menghadapi era digitaliasasi.
Hal tersebut dipaparkannya pada sesi budaya digital, Literasi Digital Kota Padang Sidempuan, Rabu, 25 Agustus 2021 lalu Jam 09.00 WIB.
Aisyah membahas kemampuan literasi digital adalah sesuatu yang krusial dalam menghadapi majunya era digitalisasi. Untuk itu tenaga didik harus memiliki kemampaun agar dapat memberikan pembelajaran dengan metode yang menarik sehingga tidak lagi menggunakan metode yang sebelumnya.
Manfaat literasi digital, meliputi pengguna akan berpikir kritis dan kreatif serta inovatif, memecahkan masalah, pengguna akan memiliki komunikasi lebih lancar, pengguna dapat berkolaborasi dengan lebih banyak orang, serta dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi. Tantangan dalam literasi digital di dunia pendidikan, diantaranya arus informasi yang banyak, perundungan di dunia maya, dan minimnya pemahaman UU ITE.
Literasi digital disekolah, antara lain anak didik dan pendidikdapat memperoleh bahan ajar dari sumber terpercaya di internet, komunikasi dengan guru dan teman menggunakan media sosial, dapat mengirimkan tugas sekolah melalui email, pembelajaran dengan cara online, serta pengarsipan digital. Akan lebih efisien apabila tenaga didik dapat membuat sesutu yang kreatif serta menciptakan inovasi yang dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu, H. Edy Rahmayadi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Pitoyo, Ss., M.Ikom (Ketua Umum Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi UNPAD), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Pitoyo memaparkan tema “skill yang perlu dikuasai di era digital”. Dalam pemaparannya, Pitoyo menjabarkan skill yang perlu dikuasi di era digital, antara lain emotional intelligence, kecerdasan budaya, selalu perbarui teknologi, kolaborasi virtual, serta pemecahan masalah secara virtual.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi sendiri dan orang-orang di sekitar. Kecerdasan budaya adalah kemampuan untuk melintasi batas dan berkembang dalam berbagai budaya. Masyarakat perlu mengalami dan belajar tentang budaya lain dan mengembangkan empati lintas budaya sambil terlibat dan terhubung dengan orang-orang dari budaya yang berbeda.
Memiliki kecerdasan geek berarti menjaga diri tetap up-to-date dengan teknologi dan tren baru di bidang keahlian langsung dan juga di domain yang lebih luas. Hidup di era digital dan kolaborasi virtual hadir untuk menghubungkan dan membantu memanfaatkan waktu sebaik mungkin di tempat kerja.
Belajar bekerja dengan klien dan kolega yang tersebar di seluruh dunia dalam berbagai zona waktu dimungkinkan dengan bantuan alat digital dalam konferensi. Di dunia yang dibentuk oleh kecerdasan buatan, masyarakat yang dapat beradaptasi dengan situasi apa pun dan mengatasi masalah dengan keterampilan berpikir kritis akan dihargai di atas orang lain.
Dilanjutkan dnegan pilar keamanan idgital, oleh Aldin Aldama, S.Sos., M.Si (praktisi event dan media serta dosen luar biasa fikom unisba). Aldin mengangkat tema “keamanan digital: apa sih pentingnya menjaga identitas pribadi di internet?”. Aldin menjabarkan jenis data, meliputi data sukarela, data diamati, dan data yang disimpulkan.
Data sukarela, mencakup nama, tanggal lahir, dan email yang berkaitan saat melakukan registrasi di suatu layanan. Data diamat, meliputi lokasi gps dan searching yang dilakukan pengguna. Data disimpulkan, mencakup baik data sukarela dan data yang diamati. Data data tersebut sangat penting dan dapat dimanfaatkan oleh beberapa pegembang untuk digunakan dalam pekerjaanya.
Tips menjaga identitas pribadi di internet, antara lain jangan sembarangan mencantumkan atau memberikan data pribadi kepada pihak manapun, luangkan waktu lebih dan teliti untuk membaca syarat dan ketentuan, berpikir matang dan tenang, hati-hati dengan link atau tautan yang diterima, gunakan password yang aman, gunakan software resmi dan lindungi dengan anti virus, tinjau izin untuk aplikasi seluler, serta perdalam literasi digital dan berusaha terus diperbarui.
Narasumber terakhir pada pilar Etika Digital, Oleh Yuspen Hendri, S.Pd (Ketua Mgmp Tik Dan Koordinator Tim Teknis Anbk). Yuspen Mengangkat Tema “Cara Berinteraksi Dan Berkolaborasi Di Ruang Digital Sesuai Etika”.
Yuspen menjelaskan dampak positif perkembangan dunia digital bagi etika masyarakat, meliputi mempermudah komunikasi antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain, sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat, serta informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Dampak negatif perkembangan dunia digital bagi etika masyarakat, mencakup perubahan dalam komunikasi, menurunnya moral, terciptanya anti sosial, dan munculnya budaya instan.
Etika dalam berinteraksi di dunia maya, antara lain ingatlah keberadaan orang lain, berpikir dulu sebelum berkomentar, gunakan bahasa yang sopan dan santun, hormati waktu dan bandwidth orang lain, bagilah ilmu dan keahlian atau sebarkan informasi yang inspiratif dan edukatif, hormati privasi orang lain, serta taat pada standar perilaku online yang sama dijalani dalam kehidupan.
Webinar diakhiri, oleh Yoeriche (Model, Student, dan Influencer dengan Followers 50 Ribu). Yoriche menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa skill yang perlu dikuasi di era digital, antara lain emotional intelligence, kecerdasan budaya, selalu perbarui teknologi, kolaborasi virtual, serta pemecahan masalah secara virtual.
Tips menjaga identitas pribadi di internet, antara lain jangan sembarangan mencantumkan atau memberikan data pribadi kepada pihak manapun, luangkan waktu lebih dan teliti untuk membaca syarat dan ketentuan, berpikir matang dan tenang, hati-hati dengan link atau tautan yang diterima, gunakan password yang aman, gunakan software resmi dan lindungi dengan anti virus, tinjau izin untuk aplikasi seluler, serta perdalam literasi digital dan berusaha terus diperbarui.
Literasi digital disekolah, antara lain anak didik dan pendidikdapat memperoleh bahan ajar dari sumber terpercaya di internet, komunikasi dengan guru dan teman menggunakan media sosial, dapat mengirimkan tugas sekolah melalui email, pembelajaran dengan cara online, serta pengarsipan digital.
Etika dalam berinteraksi di dunia maya, antara lain ingatlah keberadaan orang lain, berpikir dulu sebelum berkomentar, gunakan bahasa yang sopan dan santun, hormati waktu dan bandwidth orang lain, bagilah ilmu dan keahlian atau sebarkan informasi yang inspiratif dan edukatif, hormati privasi orang lain, serta taat pada standar perilaku online yang sama dijalani dalam kehidupan.
Discussion about this post