Berita dukacita, seorang bocah berusia tiga tahun tewas tenggelam di saluran irigasi pada Rabu (1/7). Anju Risky Pratama Sitorus (3) meninggal dunia akibat tenggelam di salauran irigasi. Padahal baru saja tiga puluh menit ia dibawa ibunya Irnawati Sianturi dari rumah ke tempat penjual gorengan, di Huta III Nagori Raja Maligas, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun. Sekitar 150 meter jaraknya dari rtumah mereka.
Setibanya di tempat penjual gorengan, sang anak pun bermain, sementara ibunya bercerita dengan orang di sana. Tiga puluh menit berselang, sekitar Naas tiga puluh menit di tempat penjual gorengan Irnawati pun hendak pulang ke rumah lalu mencari anaknknya. Sang ibu mencari-cari anaknya di sekitar saluran irigasi.
Irnawati panik. Ia hafal betul kebiasaan anaknya bila melihat air, selalu minta mandi, dan sering langsung terjun ke dalam air. Ia pun meminta tolong kepada warga setempat untuk melakukan pencarian terhadap anaknya. Namun hingga malam hari, Risky Sitorus tak kunjung ditemukan.
Pencarian terhadap risky pun kemudian dilanjutkan pada Kamis (2/7) pagi. Kali ini pencarian melibatkan personil Polsekta Tanah Jawa beserta unsur Muspika. Penyisiran saluran irigasi sampai ke muara irigasi di Huta Kucingan Bandar, dilakukan namun hingga pukul 16.00 wib belum membuahkan hasil. Selanjutnya sekitar pukul 16.30 WIB, Risky ditemukan.
Namun saat ditemukan Risky tak lagi bernyawa, selanjutnya personil Polsekta Tanah Jawa membawa jenazah bocah itu ke puskesmas Maligas I untuk dilakukan visum luar dan selanjutnya dibawa kerumah duka untuk diserahkan kepada keluarga.
Kapolsekta Tanah Jawa, Kompol Syamsul Baharidin SH melalui Kasubbag Humas Polres Simalungun, AKP Lukman Hakim Sembiring membenarkan adanya peristiwa tersebut dan telah ditangani oleh kepolisian.