Menanti Simbolon terus menangis dan histeris menyaksikan adegan saat ayahnya, Rianto Simbolon (41) dibantai hingga tewas. Gadis kelas 3 SMA Negeri 1 Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir itu tidak terima orang yang disayanginya harus kehilangan nyawa dengan cara keji.
“Bapak e, bapak e… Boasa ipamate hamu bapaki!” teriak Menanti saat menyaksikan rekonstruksi pembunuhan ayahnya, di Mapolres Samosir, Kamis (26/11/2020).
Pihak korban didampingi tim penasehat hukum dari Law Office, yaitu Dwi Ngai Sinaga, Rudi Zainal Sihombing, dan Benri Pakpahan. Reka adegan yang dilakukan Polres Samosir tersebut dihadiri anak-anak korban. Rekonstruksi dipimpin langsung Kapolres Samosir AKBP M Saleh dan Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Suhartono.
Rekonstruksi dilaksanakan mulai pukul 13.40 WIB dan berakhir pukul 17.36 WIB. Sejumlah warga menyaksikan adegan demi adegan pembunuhan yang terjadi Minggu (9/8/2011) dini hari lalu.
Selama rekonstruksi, anak-anak korban terus menangis. Mereka menyaksikan adegan bagaimana enam pelaku menghabisi nyawa ayahnya. Keenam pelaku yaitu Bilhot Simbolon (27), Tahan Simbolon (42), Parlin Sinurat (42), Justianus Simbolon (60), dan Pahala Simbolon (24). Sedangkan seorang lagi maaih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO). Terkuak, korban dihabisi akibat konflik tanah.
Lihat postingan ini di Instagram
Diketahui, selama ini korban menjadi orangtua tunggal bagi anak-anaknya. Sang istri, telah lebih dahulu meninggal dunia tahun 2018 lalu. Kini, Menanti dan saudara-saudaranya menjadi yatim piatu dan tinggal di rumah peninggalan orangtua mereka di Ronggur Ni Huta. Namun dua adiknya yang masih kecil dititipkan di Panti Asuhan.
Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Suhartono menyampaikan kepada Newscorner.id, ada 33 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Pihaknya pun masih memburu seorang pelaku lain yang masih DPO.

Sebelumnya diberitakan Newscorner.id, Rianto Simbolon (41) dibunuh oleh tujuh orang pria yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya. Pembunuhan terkadap Rianto didasari konflik sengketa lahan keluarga. Di mana hal itu telah berlangsung beberapa waktu terakhir. Sebelum meninggal, Rianto menjadi orang tua tunggal bagi tujuh orang anaknya, di mana sang istri telah lebih dulu menghadap sang pencipta.

Almarhum Rianto Simbolon meninggalkan 7 orang anak yaitu 4 laki-laki dan 3 perempuan. Anak pertama bernama Menanti br Simbolon (17) duduk di kelas XII SMA Negeri I Kecamatan Ronggur Nihuta, anak kedua dan ketiga dan keempat masih duduk di kelas I, II dan III SMP Ronggur Nihuta, anak kelima dan keenam ada di Panti Asuhan Sitinoraiti, satu duduk di kelas 4 SD dan anaknya paling kecil masih berusia 5 tahun.
Discussion about this post