Ketika pengunjung sudah tiba di Sihotang, pemandangan-pemandangan tentang keseharian orang Batak di Pededasaan pun mulai terlihat. Sambil menuju lokasi pebukitan, pengunjung benar-benar seperti dibawa kembali ke masa lalu. Aktivitas-aktivitas alami petani masih terlihat di depan mata.
Pengolahan lahan persawahan menggunakan tenaga kerbau masih bisa dijumpai. Bau batang padi yang dibakar bekas panen sawah menjadi wewangian ciri khas sepanjang perladangan di pinggir jalan. Makam-makam orang Batak, serta tembok-tembok batu dan tanaman bambu yang dijadikan benteng kampung juga menjadi pemandangan bonus saat semakin dekat ke Sitalmak-talmak.
Saat tiba di kaki bukit Sitalmak-talmak medannya jalan yang menanjak dan menikung memacu adrenalin untuk melaluinya. Ada baiknya, ke puncak Sutalmak-talmak, sementara ini ditempuh dengan berjalan kaki. Alasannya, selain keselamatan sisi lain Pelancong mendapat “hadiah” suguhan demi auguhan pemandangan sisi lain Danau Toba.
Tiba di Lokasi, pelancong akan bertemu dengan Masjudin atau pun timnya yang mengelola wisata itu. Anda akan dilayani, apalagi mereka masih kental dengan ketulusan dan solidaritas yang muncul dari nilai-nilai adat Batak.
Fasilitas yang disediakan beragam, ada rumah pohon, gazebo, parkir, kamar mandi dan are selfi lainnya serta tempat arena camping. Fasilitas bebas ke semua pengunjung. Pengunjung cukup mebayar Rp 10.000.