Cara aman berinvestasi online dipaparkan pada literasi digital Kabupaten Deli Serdang pada Sabtu, 21 Agustus 2021 lalu. Materi tersebut disampaikan oleh Virna Lim (Chairwoman of Sobat Cyber Indonesia) pada sesi kemananan digital.
Mengangkat tema “Cara Aman Berinvestasi Online”, Virna menjelaskan investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Bentuk-bentuk investasi, meliputi penyertaan modal perusahaan, pembelian lisensi, dukungan distribusi produk, saham, reksadana, emas, cryptocurrency, properti, dan obligasi. Sebelum memulai investasi di suatu produk atau perusahaan, perhatikan beberapa hal berikut, meliputi legalitas, keamanan data, dan perlindungan terhadap dana atau modal.
Legalitas, pastikan platform investasi yang dipilih oleh lembaga berwenang dan terdaftar di Negara. Macam-macam legalitas, meliputi legalitas manajer investasi, legalitas produk yang ditawarkan, serta legalitas agen atau perusahaan.
Keamanan data, meliputi memuat data pribadi, informasi keuangan, dan transaksi keuangan. Perlindungan modal, mencakup kebijakan, rekomendasi, asuransi, serta berita harian.
Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu, H. Edy Rahmayadi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Kevin Sutedja, S.Ikom (E-Commerce Dan Strategist Marketing Spesialist), Pada Pilar Kecakapan Digital. Kevin Memaparkan Tema “Tips Dan Trick Bertransaksi Secara Digital Dengan Mudah Dan Aman”.
Dalam pemaparannya, Kevin menjabarkan fitur-fitur digital banking, meliputi QR code, pay later, time, point dan voucher. Pay later merupakan layanan untuk menunda pembayaran atau berutang yang wajib dilunasi di kemudian hari. Layanan paylater kini banyak ditawarkan oleh marketplace yang bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan untuk memudahkan belanja. Pay later di Indonesia, antara lain ShopeePay Later, Traveloka Later, Home Kredit, dan GoPay Later.
Keuntungan menggunakan pay later, meliputi prosesnya cepat dan praktis, tenor bervariasi, dan banyak promo menarik. Kerugian menggunakan pay later, diantaranya berpotensi mengalami pemborosan, menambah utang, ancaman keamanan identitas, pengelolaan keuangan yang berantakan, serta adanya bunga dan denda yang berlaku.
Cara menghinari pencurian data diri, meliputi cek aplikasi pinjaman online, apakah ilegal atau tidak, apakah sudah terdaftar di OJK, jangan mengunduh aplikasi-aplikasi pinjaman online yang tidak resmi atau yang tidak diketahui secara pasti developernya, serta perhatikan saat memasang aplikasi di gawai. Tips aman bertransaksi digital, antara lain aktifkan autentikasi dua faktor, verifikasi pembayaran, gunakan autentikasi biometrik, serta gunakan aplikasi yang terpercaya.
Pilar Budaya Digital, Oleh Berton Pakpahan (Penulis). Berton Memberikan Materi Dengan Tema “Peran Literasi Digital Untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Berton membahas literasi digital, merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi dan jaringan internet.
Definisi mindset konsumtif, pola pikir ingin terus belanja, pola pikir yang memaksakan membeli sesuatu, serta pola pikir yang mengutamakan gaya hidup atau gengsi. Definisi mindset produktif, pola pikir untuk terus menghasilkan sesuatu karya yang bersifat positif, bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan.
E-commerce yang paling dicari masyarakat dalam setahun ini ialah, shopee, tokopedia, lazada, bukalapak, dan JD.ID. Transaksi e-commerce mencapai 70 triliun pada tahun 2020, dengan persentase 11,2% populasi Indonesia melakukan pembelian online. Cara membangun midset produktif antara lain, biasakan untuk membeli berdasarkan manfaatnya, sebisa mungkin usahakan membeli sesuatu dengan tunai atau cash bukan cicil, sekarang lebih baik daripada tidak pernah, serta di era digital seperti ini seseorang dapat menjadi apa saja dan berbuat apa saja.
Narasumber terakhir pada pilar etika digital, oleh Rizki Mitra Hamdani, S.I.Kom (Founder Kimit.Production Dan Tim Kreatif Marcomm Telkomsel).
Mengangkat tema “digital content: do and don’ts”. Rizki menjabarkan jenis industri kreatif yang ada di Indonesia, mencakup aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, desain grafis, desain produk, fashion, seni pertunjukan, dan sebagainya.
Hal yang boleh dilakukan dalam digital konten, meliputi mengenal audience, memiliki tujuan yang jelas, memiliki format atau desain yang menarik, mengukur hasil atau evaluasi, serta aturan 80/20, dimana konten yang menarik setidaknya 80% perhatian dan dari audience dipusatkan dalam 20% isi konten.
Digital konten yang tidak boleh dilakukan, antara lain membuat konten hanya untuk kepentingan diri sendiri, fokus pada kuantitas, meluapkan emosi dalam membuat konten, menjebak pengikut virtual atau hoax, serta terlalu mengikuti tren.
Webinar diakhiri, oleh Felicia (Influencer dengan Followers 38,4 Ribu). Felicia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa tips aman bertransaksi digital, antara lain aktifkan autentikasi dua faktor, verifikasi pembayaran, gunakan autentikasi biometrik, serta gunakan aplikasi yang terpercaya. Sebelum memulai investasi di suatu produk atau perusahaan, perhatikan beberapa hal berikut, meliputi legalitas, keamanan data, dan perlindungan terhadap dana atau modal.
Cara membangun midset produktif antara lain, biasakan untuk membeli berdasarkan manfaatnya, sebisa mungkin usahakan membeli sesuatu dengan tunai atau cash bukan cicil, sekarang lebih baik daripada tidak pernah, serta di era digital seperti ini seseorang dapat menjadi apa saja dan berbuat apa saja.
Hal yang boleh dilakukan dalam digital konten, meliputi mengenal audience, memiliki tujuan yang jelas, memiliki format atau desain yang menarik, mengukur hasil atau evaluasi, serta aturan 80/20, dimana konten yang menarik setidaknya 80% perhatian dan dari audience dipusatkan dalam 20% isi konten.
Discussion about this post