Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi Selasa (21/9) menggelar pertemuan bersama para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Lurah dan Kepala SMA/SMK di Kota Pematangsiantar. Dalam peretemuan itu disampaikan bahwa perangkat pemerintahan dinilai sebagai faktor kunci keberhasilan pembangunan di daerah.
“Kenapa pentingnya peran OPD bisa bekerja dengan baik, karena keberhasilan pembangunan oleh pemerintah daerah itu tergantung bagaimana OPD-nya bisa bekerja dengan baik atau tidak,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi yang hadir bersama Ketua TP-PKK Sumut Nawal Lubis.
Disampaikan Gubernur, para aparatur negara saat ini, khususnya yang berperan mendidik anak, membangun sistem pendidikan, membangun perekonomian, serta seluruh sektor kehidupan masyarakat, harus berpikir bagaimana agar kehidupan generasi mendatang bisa lebih baik dari orangtuanya saat ini. Baik dari segi moral, kualitas SDM dan kesejahteraan yang mungkin masih harus diperjuangkan.
“Saya berharap ke depan, Kota Pematangsiantar ini bisa menjadi lebih hebat lagi. Ada istilahnya Siantar Man, yang sudah dikenal orang. Kita harus bisa menjadi lebih baik dari hari ini. Apalagi kota ini yang terbesar kedua (setelah Kota Medan) di Sumut. Dan Siantar ini punya sejarah perjuangan, kotanya pejuang,” katanya.
Pesan kepada aparatur pemerintah, Gubernur meminta, agar semua perangkat daerah, mulai dari Kepala Daerah, pimpinan OPD, Camat, hingga Lurah untuk bekerja dengan benar dan menjalankan amanah jabatannya sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi). “Makmurkan rakyat, sayangi rakyat, pasti bisa,” pungkasnya.
Dalam agenda tersebut, Gubernur juga menyerahkan bantuan pertanian, alat kesehatan serta meresmikan SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
Namun Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi terlihat marah ketika mengetahui bahwa dua orang kepala dinas (OPD) tidak hadir dalam kegiatan itu. Ia memanggil beberapa kepala dinas karena ingin menanyakan tentang realisasi serapan anggaran dan pertumbuhan bahan komoditas kebutuhan pokok.
“Mana Kepala Dinas Pertanian Siantar? Ini mau kukupas kepalanya. Kepala Dinas Koperasi tak ada juga?” ujar Edy.
Edy pun meminta para kepala dinas tidak menyepelekannya sebagai Gubernur Sumatera Utara. Edy mengatakan, dirinya adalah pejabat perwakilan pusat di daerah.
“Pak Ketua DPRD perlu dipersoalkan ini. Saya juga punya wewenang karena perwakilan pusat di daerah. Jangan mentang-mentang gubernur, saya dianggap tak ada apa-apanya,” kata Edy.
Kepala Dinas Pertanian Ali Siregar dan Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Jadimpan Pasaribu tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Edy pun meminta para kepala dinas dan kepala badan yang hadir agar memajukan kursi ke depan untuk lebih memperhatikan paparannya.
Sementara Walikota Pematangsiantar Hefriansyah menyambut baik kehadiran Gubernur Edy Rahmayadi di kotanya. Kunjungan itu, menurutnya sebagai momentum mempererat silaturahmi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Kami sampaikan kepada Bapak, untuk kondisi pandemi Covid-19, Pematangsiantar berada pada level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sebelumnya berada di level 4. Begitu juga tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan cenderung meningkat,” jelasnya.
Hefriansyah juga menyebutkan, Pemko Pematangsiantar terus berupaya dalam penanganan Covid-19, di antaranya vaksinasi dan penyediaan fasilitas isolasi terpadu (isoter) serta fasilitas RS rujukan pasien Covid-19. (**)
Discussion about this post