Ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pokok perlu diperhatikan bersama, agar tidak memicu masalah yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga, terutama kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir. Sebab, beras merupakan komoditas dominan penyumbang inflasi tahunan.
Demikian disampaikan Wali Kota Pematang Sianțar dr Susanti Dewayani SpA dalam sambutannya saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pematang Siantar, di Ruang Rapat Lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar, Rabu (10/05/2023).
dr Susanti mengutarakan, kegiatan HLM TPID sangat strategis, yang merupakan wujud sinergi dan komitmen bersama dalam rangka menjaga tingkat inflasi, sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan. Sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Pertemuan ini digelar untuk lebih memperkuat koordinasi dan sinergi seluruh stakeholders dalam menjaga tingkat inflasi,” tutur mantan Direktur RSUD dr Djasamen Saragih Pematang Siantar itu.
Pada kesempatan tersebut, dokter spesialis anak itu memaparkan tugas TPID. Di antaranya, memantau perkembangan harga komoditas, terutama harga pangan, melakukan koordinasi dan pengecekan harga barang di pasar dengan maksud agar pengendalian harga dapat dipantau secara kontiniu.
Diutarakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Yogyakarta itu, dengan adanya panen bersama yang dilakukan di Kelurahan BP Nauli, Kecamatan Siantar Marihat beberapa hari lalu, dan ketersediaan pasokan beras di gudang Bulog, maka TPID seharusnya melakukan penetrasi pasar dengan melakukan kegiatan operasi pasar beras untuk menekan kenaikan harga beras.
Discussion about this post