Walikota Pematangsiantar Dr H Hefriansyah meresmikan Rumah Mengaji At-Taqiyyah, di Jalan Kayu Manis, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Minggu (09/01). Dalam kesempatan tersebut, Hefriansyah mengatakan ingin Kota Pematangsiantar bebas dari buta aksara Alquran.
Hefriansyah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pendiri Rumah Mengaji At-Taqiyyah Supriadi dan istrinya yang telah merefleksikan bagaimana usaha upaya yang tulus dan ihklas dalam mendirikan Rumah Mengaji. Dikatakannya, Upaya tersebut bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untu kemaslahatan umat.
“Sesuatu yang luar biasa. Saya berharap sekali adinda tetap Istiqomah. Kalau urusan rezeki semua sudah diatur Allah SWT. Kita bisa melihat dari baginda Nabi Muhammad SAW sebagai contoh kita untuk menjadi pedoman hidup kita,” katanya.
Kepada kaum ibu yang hadir, Hefriansyah mengatakan, tugas seorang ibu bukan hanya mengandung, melahirkan, membesarkan, dan menikahkan anak. Tapi juga mempersiapkan generasi-genarasi muda Islam untuk bisa menjadi pemimpin di Kota Pematangsiantar.
“Saya yakin apabila mereka menjadi pemimpin di Kota Pematangsiantar, kelak pasti membawa kesejukan, aman, dan tenteram. Sehingga Pematangsiantar menjadi kota yang “Baldatun Thayyibatun Wa Robbun Ghofur”. Ujung-ujungnya mereka bisa menjadi modal ibu-ibu menuju surga,” katanya.
Masih kata Hefriansyah, beberapa hari lalu ada warga Jawa Barat, yang suaminya mantan petinggi di Kementerian Agama Jawa Barat, datang ke Kota Pematangsiantar. Mereka menulis buku Cara Cepat dan Mudah Membaca Alquran, yang tidak hanya untuk anak-anak, tapi bisa untuk remaja dan orang tua.
“Pemerintah dulu masa Soeharto memberantas buta aksara dan alhamdulillah berhasil, walaupun perlu waktu berpuluh-puluh tahun. Sekarang kita lihat tidak ada lagi warga negara Indonesia yang buta aksara. Tapi kalau kita lihat sekarang masih ada umat Islam yang belum bisa membaca Alquran, terkhusus di Pematangsiantar. Bahkan belum bisa mengenal huruf Hijaiyah,” terangnya.
Lalu, Hefriansyah meminta Kabag Kesra Pemko Pematangsiantar untuk memfasilitasi guru-guru agama, guru-guru mengaji yang punya Rumah Tahfizd untuk mendapatkan buku tersebut.
“Nanti setelah didistribusikan, kita buat pelatihan-pelatihan bagaimana cara mengajarnya. Mudah-mudahan niat baik saya agar Pematangsiantar bebas dari buta Alquran bisa terpenuhi. Mudah-mudah sebelum paripurna saya dalam waktu dekat ini, antara Januari-Febuari, bisa dilaksanakan pelatihan dan nanti akan diteruskan oleh generasi-generasi muda Islam ini. Sehingga Kota Pematangsiantar dapat bebas dari buta aksara Alquran,” jelasnya.
Hadir pada acara tersebut, Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Syahputrh Hefriansyah br Hutabarat, anggota DPRD Sumatera Utara Gusmiyadi SE (Goben), ulama se-Kecamatan Siantar Utara, Founder Rumah Mengaji At-Taqiyyah Ustadz Supriadi dan istri Suci Ardhani, pimpinan Bank Sumut Syariah Pematangsiantar Ananda Putra Lubis,
Kabag Kesra Pemko Pematangsiantar Hamzah Fansuri SSTP, Camat Siantar Utara Irwansyah Saragih, dan lurah se-Siantar Utara.
Discussion about this post