Dalam upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran covid-19, Forkopim Kecamatan Siantar Barat mengambil langkah persuasif dan mengimbau warga di sekitar Jalan Aru/ Manunggal untuk ikuti swab test. Di mana sebelumnya seorang warga yang meninggal dalam status positif terpapar covid-19 sempat disemayamkan di sana pada Sabtu (5/6) lalu).
Camat Siantar Barat, Pardomuan Nasution pada Rabu (9/6) bahwa pihaknya telah menggelar rapat persiapan dalam rangka pendekatan persuasif kepada warga jalan Manunggal/Aru yang menolak diswab, bersama Kapolsek Siantar Barat, Danramil Siantar Barat, Ka.KUA Siantar Barat, Satpol-PP, Puskesmas, Lurah Bantan dan Babin/Binkamtibmas bertempat di Kantor Lurah Bantan.
Selanjutnya mengedukasi warga dengan pendekatan persuasif dari sisi Agama (melalui Ka.KUA), sisi kesehatan oleh Puskesmas, Sisi Kemasyarakatan, Sosial dan Budaya oleh Camat, Kapolsek dan Danramil serta Lurah.
Hasilnya, 3 orang warga menyatakan kesediaan melakukan SWAB di Puskesmas Singosari (jadwal pukul 14.00 WIB hari ini),dan beberapa warga menyanggupi/berjanji untuk SWAB mandiri ke Klinik Rasyida, dalam pantauan dan akan dilaporkan kepada tim dari kecamatan.
” Insya Allah, hari ini jumlah yang swab sebanyak 6 orang, setelah semalam 3 orang kontak eratnya sudah lebih dahulu swab dengan hasil negatif. Minggu ini ditargetkan semua kontak erat (20) orang hasil tracing dapat diswab,” terang Pardomuan.
Camat Siantar Barat pun mengimbau agar warga yang merasa memiliki kontak erat dengan jenazah atau sempat melayat almarhum, untuk datang ke puskesmas dan jalani swab.
“Diimbau, agar warga yang merasa sudah kontak erat dengan jenazah, atau terlanjur datang melayat ke rumah duka, silakan datang SWAB ke puskesmas, agar kita tau kondisinya, sehingga bisa kita putus mata rantainya. Jangan takut diswab, karena swab tidak sakit dan hasilnya langsung keluar,” imbaunya.
Sebelumnya, jenazah seorang pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada Sabtu (5/5) pagi sekitar pukul 03.00 WIB terlanjur disemayamkan dan dimandikan oleh kerabat keluarga di Jalan Manunggal/Aru, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar Sumatera Utara.
Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 9.00WIB. Di mana Camat Siantar Barat, Pardomuan Nasution bersama Kepala Puskesmas dan kepolisian mendatangi rumah duka.
Dipaparkan Camat, upaya swab terhadap keluarga dan kerabat yang terlibat dalam memandikan serta memakamkan jenazah sudah dilakukan. Namun sayangnya takada yang mau, semua menolak untuk diswab. Hal tersebut tentunya sangat rentan terhadap penyebaran virus covid-19 di Kota Pematangsiantar.
Sebagai langkah terakhir yang dapat dilakukan, kata Camat bahwa siang tadi ( Senin 7 Juni 2021) pihaknya telah menempelkan pamflet dilarang berkunjung ke sedikitnya 10 rumah yang ada di sekitar rumah duka.
” Pasien atas nama Wagirin tersebut sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Tentara, lalu oleh keluarganya dibawa pulang dari ICU pada Sabtu (5/6) sekitar pukul 2.00 WIB. Sejam kemudian, sekitar pukul 3.00 WIB pasien tersebut meninggal dunia,” terangnya.
Discussion about this post