Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pematangsiantar berkomitmen cegah penyebaran Covid-19. Apalagi, per 21 Mei 2021 ada 1.731 warga binaan dan petugas berada di sana dan dinilai sangat rentan terpapar.
Kegiatan dalam pencegahan Covid-19 di Lapas Klas IIA Pematangsiantar antara lain vaksinasi seluruh petugas dalam dua tahap bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Simalungun. Selain itu Lapas juga memberlakukan kebijakan antara lain, ridak menerima layanan kunjungan dan hanya menerima titipan barang dan makanan. Kebijakan ini berlangsung sejak April 2020 hingga sampai batas waktu yang tidak bisa diprediksi.
Selain itu, memberlakukan areal wajib masker, cuci tangan, dan cek suhu tubuh. Hal ini berlaku bagi seluruh petugas Lapas, tamu dinas, dan siapa pun yang ingin masuk ke lapas dalam berbagai urusan. Juga dilakukan pembagian masker dan vitamin kepada petugas maupun warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Lalu, penyemprotan kamar WBP dan wilayah perkantoran secara berkala,
penerimaan tahanan baru dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk hal ini tahanan baru yang dititipkan oleh pihak penahan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti Rapid Test dan penyemprotan kepada tahanan baru dan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum berbaur dengan warga binaan yang sudah berada di dalam lapas.
Sedangkan vaksinasi kepada seluruh petugas lapas sudah dua tahapan kepada seluruh petugas Lapas Klas IIA Pematangsiantar dengan bekerja sama dengan pihak Dinas Kesehatan Simalungun dalam hal ini Puskesmas Batu Enam.
Kebijakan lainnya, layanan video call kepada keluarga dan sidang secara online bagi WBP. Kegiatan sidang online juga sudah berlangsung sejak Mei tahun lalu dan ini merupakan kebijakan yang diterapkan Mahkamah Agung.
Kalapas Klas IIA Pematangsiantar melalaui Humas, Daniel Sitindaon mengatakan, pada dasarnya bahaya Covid-19 ini merupakan ancaman dunia yang harus diwaspadai dan tidak boleh dianggap biasa.
“Untuk itu saya menegaskan kepada seluruh petugas agar tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, dan paling penting tidak keluar kota (mudik). Karena kita tidak bisa prediksi siapa saja bisa terpapar dan membawa virus mematikan tersebut,” terangnya.
Pencegahan, katanya, dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup yang sehat yakni berolahraga dan minum vitamin sebagai anti bodi.
Discussion about this post