Dipicu rasa iri dan cemburu karena menganggap orangtua lebih sayang kepada sang kakak, Lusi Manik (18) mencoba melompat dari atas jembatan rel kereta api (KA) di Jalan Dr Wahidin Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Senin (16/9) sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun aksi warga Nagori Bagadu Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun itu berhasil digagalkan sejumlah warga.
Dalam rekaman vidio berdurasi 00.19 detik yang tersebar di media sosial, dua pria dan seorang wanita menarik tubuh Lusi yang hendak melompat.
Seorang warga mengatakan, percobaan bunuh diri yang dilakukan Lusi terjadi saat hujan turun.
“Sempat ramai tadi di sini karena aksi cewek itu. Warga juga banyak yang menyuruh agar cewek itu mengurungkan niatnya bunuh diri. Lalu ada tiga orang warga langsung menariknya dari pinggir jembatan,” terang seorang pedagang semangka yang berjualan di sekitar lokasi kejadian.
Kapolsek Siantar Barat Iptu Subagya mengatakan, setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat, petugas piket langsung menuju lokasi kejadian. Ketika petugas tiba, Lusi telah diamankan masyarakat. Selanjutnya Lusi dibawa Ke Polsek Siantar Barat.
Kepada polisi di Polsek Siantar Barat, Lusi tidak memungkiri niatnya bunuh diri. Menurutnya, ia nekat melakukan aksi tersebut karena merasa dirinya kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Sehingga ia merasa tersisihkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Tak lama, tubuh Lusi melemah dan ia terjatuh terkulai. Oleh pihak kepolisian, Aulia dibeli
Selang beberapa menit Lusi mendadak pingsan sehingga Pihak kepolisian Polsek Siantar Barat langsung membawanya ke Rsud Djasamen Saragih, untuk mendapat perawatan.
Tak berselang lama, orangtua Lusi, Harapan Manik (47) tiba di rumah sakit tempat putrinya dirawat.
Setelah mendapat penjelasan dari Kapolsek Siantar Barat Iptu Subagya, Harapan Manik mengaku sangat sayang kepada Lusi. Menurutnya, selama ini dia senantiasa tidak memberlakukan perbedaan terhadap anak-anaknya.
“Kita amankan dari lokasi. Dia mengaku, nekat melakukan aksinya karena merasa tak mendapat kasih sayang dari bapaknya, yang menurutnya lebih memberikan perhatian lebih kepada kakaknya” ujar Iptu Subagya saat berada di ruang kerjanya.
Diakui Iptu Subagya, saat di rumah sakit, ia bertemu orang tua Lusi. Kepada Iptu Subagya, Harapan Manik mengatakan sangat sayang kepada Lusi. Ditambahkannya, selama ini ia tidak pernab membedakan anak-anaknya. (Hendri)