Marganti Siregar (45) tewas di tangan adik kandungnya, Elipitua Siregar (25), setelah keduanya berkelahi. Marganti tewas akibat pukulan kayu oleh pelaku.
Pembunuhan antar saudara kandung itu terjadi di Desa Silalitoruan Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (15/10/2022).
Kapolres Taput AKBP Johanson Sianturi SIK MH melalui Kasi Humas Aiptu W Baringbing menerangkan, berdasarkan keterangan saksi dan pelaku, sebelum kejadian Elipitua duduk-duduk di depan rumahnya. Ia tidak sendiri, melainkan bersama temannya, Fernando Siregar.
Tak lama, abang kandung Elipitua, yakni Marganti Siregar datang mengendarai sepedamotor.
Segera, Marganti menegur adiknya, “Kenapa kau ambil barang dari rumahku?”
“Itu barang mamaku,” jawab Elipitua.
Barang yang dimaksud yakni kompos gas.
Mendengar jawaban adiknya, Marganti emosi. Ia mendorong Elipitua. Saat itu, Elipitua tidak melawan mengingat Marganti merupakan abang kandungnya.
Namun ternyata Marganti semakin emosi. Saat itu, ia berusaha mengambil parang.
Merasa abangnya sudah keterlaluan, Elipitua meraih gagang kampak dan langsung memukulkannya ke kepala Marganti dari belakang.
Pukulan tersebut mengakibatkan Marganti terjatuh ke tanah dengan posisi telungkup. Melihat abangnya terjatuh, Elipitua kalap. Ia kembali memukul kepala abangnya dua kali hingga berlumuran darah. Hingga kemudian Marganti tewas di lokasi kejadian.
Setelah korban meninggal, Elipitua menghubungi abangnya yang lain. Pelaku sudah diamankan di Polres Taput untuk proses penyidikan selanjutnya.
Informasi dihimpun, selama ini sebenarnya Marganti tinggal di perantauan. Namun beberapa waktu lalu ia pulang ke kampungnya. Awalnya, ia sempat tinggal bersama ibunya. Hanya saja, ia justru kerap membuat masalah, khususnya dengan sang ibu.
Ibunya yang tidak tahan dengan perlakuan Marganti yang merupakan anak sulungnya, memilih meninggalnya rumahnya, dan tinggal di rumah anaknya yang lain di Kecamatan Muara Kabupaten Taput. (Friska)
Discussion about this post