Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dalam konfrensi pers yang digelar pada Kamis (24/6) di Mapolres Pematangsiantar menjelaskan, pasca pertemuan SJ (Pemilik Ferrari) dan FYP (manager Ferrari) di Jalan Seram pada awal bulan Juni 2021, kemudian eksekusi terhadap Marsal Harahap disiapkan. Marsal dieksekusi oleh AS, oknum anggota TNI AD bersama YFP pada Jumat (18/6) malam.
Dalam paparannya, Kapolda menerangkan kalau pelaku kesal karena korban kerap memberitakan peredaran narkobad di THM Ferrari serta meminta jatah dua butir pil ekstasi setiap harinya.
“Pelaku kesal karena bisnisnya diganggu dan kerap diberitakan, korban meminta jatah Rp 12 juta perbulan. Dia minta dua butir ekstasi perhari, kalau dihitung dengan harga pasaran, satu butir seharga Rp 200 ribu, maka sebulan sebesar Rp 12 juta,”kata Kapolda.
Hal tersebut pun diakui YFP saat ditanyai Kapolda di hadapan wartawan. FYP mengaku mereka sudah buntu menghadapi Marsal.
“Betul pak, saya yang bawa sepedamotor. Karena korban kerap ganggu pekerjaan kami di Ferrari pak, sehingga kami tidak bisa menjalankan pekerjaan kami dengan baik. Sudah berulang kali dicoba komunikasi. memberikan apa yang diminta. hingga pada akhirnya bos kami menemui jalan buntu sehingga bos kami memerintahkan untuk memberi pelajaran dengan menembak,” sampainya.
Iapun mengaku tidak ada niat membunuh karena perintah bosnya memberi pelajaran.
Pernyataan Kapolda tersebut disampaikan berdasarkan pengakuan tersangka, yang masih sangat perlu ditelusuri kebenarannya. Pasalnya hal yang disampaikan itu tidak didukung adanya bukti yang ditunjukkan polisi dalam konfrensi pers tersebut.
Sebelum eksekusi, FYP pun bertemu dengan AS di Siantar Hotel dan membicarakan rencana eksekusi terhadap Marsal. Selanjutnya Jumat (18 /6) siang sekitar pukul 14.00 WIB, AS jemput YFP di Jalan Vihara dengan mobil Innova.
Keduanya pun pergi ke Kedai Tuak Br Ginting di Jalan Rindung, Kecamatan Siantar Martoba untuk memantau keberadaan Marsal.
Ternyata Marsal memang ada di kedai tuak tersebut. Lalu sekitar pukul 14.30 WIB, FYP lalu pergi ke rumah Marsal untuk survei. Sekembalinya dari sana, YFP dan AS pergi menemui salah seorang teman AS di Kamar Hotel Alvina, Megaland, Pematangsiantar.
Dari sana AS dan YFP pun pergi ke Ferrari menitipkan sepedamotor , kemudian mereka ke Hotel Sapadia di Jalan Diponegoro meminjam sepedamotor Vario 6976 WAC hitam milik teman AS untuk mereka kendarai ke rumah korban.
Discussion about this post