Perbedaan hacker dan cracker menjadi salah satu yang dibahas di webinar Literasi Digital Kota Padangsidempuan. Webinar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini digelar Senin (26/7) pukul 09.00 WIB.
Webinar dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham Literasi Digital tersebut bertujuan mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.
4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema..
Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu H. Edy Rahmayadi., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
AL AKBAR RAHMADILLAH, ST (Founder of Sobat Cybers Indonesia), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Akbar memaparkan tema “JENIS-JENIS MESIN PENCARIAN (SEARCH ENGINEE) DAN TIPS MEMILAH INFORMASI DARI MESIN PENCARIAN”. Dalam pemaparannya, Akbar menjelaskan alasan seseorang menggunakan internet ialah untuk berkomunikasi lewat pesan dengan orang lain, untuk mengakses media sosial, untuk mengakses layanan informasi berita, mencari hiburan, untuk mengakses layanan perbankan, dan untuk mengakses layanan informasi perkerjaan. Tips menggunakan kata kunci pada aplikasi google, meliputi gunakan titik dua (:) untuk mencari hanya di situs tertentu, gunakan tanda bintang (*) untuk mencari kalimat dengan beberapa kata yang hilang, gunakan kata “related” untuk mencari situs yang mirip, gunakan tanda minus (-) untuk menyingkirkan hasil pencarian yang tidak diinginkan, serta gunakan format pengetikan”informasi yang diinginkan: situs yang ingin dimunculkan”. Tidak semua hasil penulusuran mesin pencarian informasi benar, diperlukan kompetensi kritis pengguna untuk dapat menyaring informasi yang diperoleh.
Seseorang dapat menggunakan salah satu fitur pada mesin pencarian informasi untuk melakukan verifikasi informasi, misalnya dengan menggunakan Google Fast Check Tools, dengan cara kunjungi situsnya, ketik cek fakta yang ingin dicari dan temukan pada search bar, klik tombol pencarian pada sisi kanan atau tekan enter, setelah itu hasil pencarian akan muncul.
Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL, oleh DR. RER. NAT. I MADE WIRYANA, S.KOM., SSI., MAPPSC (Dosen Universitas Gunadarma). Made mengangkat tema “PAHAMI PERBEDAAN HOAKS DAN CRACKER”. Made membahas hacker merupakan seseorang dengan keingintahuan besar dan rasa penasaran terhadap hal teknis yang berperan dalam perkembangan teknologi komputer membuat perangkat lunak, seperti desain chip dan desain komputer baru. Perbedaan tipis antara hacker dan cracker, karena motifnya dinilai positif, dengan menggunakan alat bantu dan teknologi yang sama. Motif, dampak serta proses pengungkapan celah keamanan yang berbeda.
Perbedaan hacker dan cracker, antara lain hacker tidak pernah merusak data sedangkan cracker menghapus atau mengganti data, hacker professional dalam menjaga kode etik sedangkan cracker tidak menjaga kode etik, serta hacker fokus utama adalah memanfaatkan celah pada sistem target dan mendapatkan akses, sedangkan cracker fokus utama adalah mencuri, memecahkan password, melakukan brutefore, dan reverse engineering dan sosial engineering.
Perbedaan pola kerja hacker dan cracker, meliputi hacker menggunakan beragam teknis dan perangkat untuk “menembus” sistem, bila perlu membuat software/tools baru dan berusaha sesedikit mungkin meninggalkan jejak yang terlihat. Penasaran teknis lebih diutamakan. Sedangkan, cracker tujuan utama adalah target sebanyak-banyaknya yang bisa ditembus dan sering meninggalkan jejak sebagai upaya pamer keberhasilan.
Sesi BUDAYA DIGITAL, oleh KRESNO BROTO, S.AG (Pengurus Forum Masyarakat Literasi Labuhanbatu). Kresna memberikan materi dengan tema “LITERASI DIGITAL BAGI TENAGA PENDIDIK DAN ANAK DIDIK DI ERA DIGITAL”. Kresno menjelaskan literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi dan jairngan internet. Tujuan implementasi kompetensi literasi digital di sekolah ialah menedukasi warga sekolah, baik guru maupun siswa dalam memanfaatkan perangkat digital dan alat-alat komunikasi atau jaringan guna menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan membuat informasi secara bijak dan kreatif. Tantangan terbesar dalam penerapan literasi informasi di sekolah berasal dari internal di sekolah, diantaranya kemampuan guru di bidang literasi yang kurang memadai dan belum adanya kebijakan sekolah tentang program literasi informasi.
Kecakapan guru dalam literasi informasi, mencakup mengenali jenis informasi yang diperlukan, mengenali sumber-sumber informasi elektronik, dan memahami strategi penulusuran sumber-sumber informasi digital. Pentingnya menguasai literasi digital bagi keberlangsungan pembelajaran jarak jauh di masa pandemic, antara lain mneghindari kontak fisik sehingga dapat meminimalisir penyebaran covid-19, dapat menghemat waktu guna mencari referensi materi, serta pemberian tugas kepada siswa dan penyerahan tugas kepada guru menjadi lebih cepat.
Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL, oleh TAUFIQ, S.PD., M.PD (Finalis Guru SD Berprestasi Tingkat Nasional). Taufiq mengangkat tema “DIGITAL CONTENT: DO AND DON’TS”. Taufik membahas Konten digital berarti informasi yang tersedia melalui media atau produk teknologi modern seperti komputer, laptop, tablet, dan gawai dalam beragam format baik teks atau tulisan, gambar, video, audio atau kombinasinya yang diubah dalam bentuk digital. Sebagai pengguna internet atau media sosial harus memperhatikan, pilih konten dari sumber yang terpercaya, teliti sebelum membagikan konten, beri apresiasi positif terhadap kreator dengan konten berkualitas, pahami konten sebelum memberi komentar, dan ambil pelajaran dari konten yang di dapati. Hal yang harus diperhatikan seorang kreator, antara lain ciptakan konten yang orisinil, membuat konsep konten yang matang, pahami target konten sebelum menyebarkan konten, dan bagikan konten yang bekualitas dan bermanfaat.
Hal yang tidak boleh dilakukan sebagai pengguna, meliputi memilih konten yang berbahaya dan mengandung hoaks, membagikan konten yang kontroversial dan tidak diketahui secara pasti kebenarannya, serta mudah percaya dan terpengaruh konten negatif. Hal yang tidak boleh dilakukan sebagai kreator, mencakup meniru atau menjiplak karya orang lain, membuat konten yang menyinggung unsur SARA, tidak mengikuti perkembangan zaman, serta cepat menyerah dan putus asa.
Webinar diakhiri, oleh ANGELITA KWAN (Influencer dengan Followers 35,7 Ribu). Angelita menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa Tips menggunakan kata kunci pada aplikasi google, meliputi gunakan titik dua (:) untuk mencari hanya di situs tertentu, gunakan tanda bintang (*) untuk mencari kalimat dengan beberapa kata yang hilang, gunakan kata “related” untuk mencari situs yang mirip, gunakan tanda minus (-) untuk menyingkirkan hasil pencarian yang tidak diinginkan, serta gunakan format pengetikan”informasi yang diinginkan: situs yang ingin dimunculkan”.
Perbedaan tipis antara hacker dan cracker, karena motifnya dinilai positif, dengan menggunakan alat bantu dan teknologi yang sama. Motif, dampak serta proses pengungkapan celah keamanan yang berbeda.
Pentingnya menguasai literasi digital bagi keberlangsungan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi, antara lain menghindari kontak fisik sehingga dapat meminimalisir penyebaran covid-19, dapat menghemat waktu guna mencari referensi materi, juga pemberian tugas kepada siswa dan penyerahan tugas kepada guru menjadi lebih cepat. Serta, hal yang harus diperhatikan seorang kreator, antara lain ciptakan konten yang orisinil, membuat konsep konten yang matang, pahami target konten sebelum menyebarkan konten, dan bagikan konten yang berkualitas dan bermanfaat.
Discussion about this post