Meski mengidap kanker ganas, namun Santana Romasi Naibaho (41) takut berobat ke rumah sakit (RS). Ia memilih menahankan sakitnya dengan tetap berada di kediamannya, di sebuah gubuk tua, bersama suami dan anak-anaknya tanpa perawatan medis.
Alasan Santana enggan berobat ke RS karena khawatir tertular Corona Virus Disease (Covid-19) yang tengah mewabah.
“Dia nggak berani ke rumah sakit karena Corona. Selain itu, kami memang sudah tak punya uang,” kata suami Santana, Victor Sitorus, melalui aplikasi WA kepada wartawan.
Foto Santana dengan luka terbuka yang sudah membusuk turut dikirimkan Victor. Ditambah video yang menunjukkan Santana tengah mengerang menahankan rasa sakit. Menurut Victor, istrinya telah kehabisan obat dan perban.
Menurut Victor, ia dan keluarganya tidak memiliki tempat tinggal. Mereka menetap di pondok tua milik PTPN 2 di Dusun Afdeling IX Sawit Hulu, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Victor sendiri mengaku sudah bingung bagaimana mengobati penyakit istrinya. Apalagi, kini ia juga sulit bergerak akibat mewabahnya Covid-19 yang membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan agar warga melakukan social distancing dan lebih baik berada di rumah.
Masih kata Victor, sebenarnya Juni 2019 lalu Santana telah menjalani operasi menggunakan BJPS Mandiri di Bidadari Langkat. Setelah operasi, Santana menjalani kemoterapi dan berobat jalan ke RS Murni Teguh Medan hingga enam kali. Namun kondisi kesehatan Santana bukannya membaik. Malah penyakitnya semakin parah. Bahkan kemudian ia mengalami kelumpuhan.
Tak berselang lama, bekas operasi di dada kiri ibu tiga anak itu terbuka lebar dan membusuk. Victor pun terus mencari akal untuk mengurangi derita istrinya. Ia menutup luka yang sudah menganga tersebut dengan diapers orang dewasa dan setiap hari mengganti diapers tersebut serta membasuh luka menggunakan alkohol.
Saat menerima telepon dari wartawan, Victor mengaku tengah menunggu datangnya cairan alkohol dari Medan di sebuah apotek di Sawit Seberang, Langkat.
“Susah dapat, dan semua harganya makin mahal,” katanya seraya menambahkan saat ini kondisi ekonomi keluarganya kian terpuruk.
Sekadar informasi, kanker payudara (Carcinoma Mammae) adalah adalah salah satu jenis kanker ganas selain kanker servik. Pada stadium yang paling tinggi, yang biasa disebut stadium 4, organ mulai membusuk dan kerusakannya kerap menjalar ke organ lainnya yang mengakibatkan sakit tak terperi pada penderitanya.
Kanker payudara sebenarnya sudah menjadi fokus perhatian pemerintah (khususnya Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan), terutama bagi penderita yang berasal dari keluarga pra-sejahtera.
Bagi dermawan yang tergerak hatinya membantu Santana, bisa menghubungi suaminya, Victor Sitorus Pane (081375149613).