NEWSCORNER.ID – Dalam Forum Smart City Nasional yang berlangsung di BSD Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (07/12/2023), Pematang Siantar diwakili Johannes Sihombing, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Pematang Siantar di Garis Depan Pembangunan Smart City, Terungkap di Forum Nasional BSD Tangerang
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Budi Arie Setiadi, yang menyampaikan inisiatif pemerintah dalam mengembangkan kota dan provinsi cerdas di Indonesia.
Budi Arie menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo telah mengambil langkah aktif sejak 2017, mendukung 251 wilayah di Indonesia dalam mengadopsi model Smart City. “Di tahun 2024, kami akan mendampingi 10 pemerintah daerah lagi, sehingga totalnya menjadi 251 daerah,” kata Budi Arie.
Menurut Budi Arie, pengembangan Smart City meningkat tajam setiap tahun, dengan 141 kota global, termasuk Zurich, Singapore, dan Seoul, telah stabil mengadopsi model ini. Teknologi seperti AI, IoT, big data analytics, dan cloud computing dianggap sebagai katalisator penting dalam peningkatan kualitas hidup dan efisiensi operasional.
Namun, Budi Arie juga menekankan tantangan dalam implementasi transformasi digital, termasuk biaya pengembangan teknologi, kebutuhan talenta digital, infrastruktur keamanan, dan legislasi yang sesuai.
Baca Juga: Satpol PP Pematang Siantar Bongkar Dua Kios Ilegal di Sigulang-gulang
Forum ini juga memfokuskan pada pemenuhan enam aspek smart city: governance, branding, economy, society, environment, dan living. Budi Arie mengharapkan implementasi komprehensif dari aspek-aspek tersebut.
Sementara itu, Johannes Sihombing mengungkapkan bahwa dalam Gerakan Menuju Smart City 2023, ada 50 kota dan kabupaten yang terlibat, termasuk Kota Pematang Siantar yang dipimpin Wali Kota dr Susanti Dewayani. Daerah-daerah ini memiliki rencana induk pembangunan berbasis kota cerdas, yang telah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mereka.
Johannes juga menjelaskan mekanisme evaluasi yang mengukur implementasi rencana tersebut, yang memungkinkan identifikasi tantangan dan solusi bersama akademisi dan praktisi smart city. (*)