
Warga penggarap yang sudah menerima suguh hati (tali asih) mendapatkan intimidasi yang dilakukan oleh sejumlah warga yang menolak tawaran suguh hati yang diberikan PTPN III. Hal ini, membuat pemilik bangunan kecewa dengan aksi sejumlah warga itu dan memilih untuk melaporkan hal tersebut ke Polres Siantar, Jumat (25/11/2022) siang.
Dalam video yang beredar, sejumlah warga sengaja melakukan pengrusakan dengan cara membanting jendela rumah dan menendang pintu rumah milik Dippos Pasaribu. “Memang kami diintimidasi. Kami sudah menerima suguh hati. Memang barang-barang dalam rumah itu sudah dibawa cuma masih ada barang yang mau kami bongkar,” kata Dippos saat ditanyai di Kantor Afdeling IV, PTPN III, Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematang Siantar, Jumat sore.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Personalia Kebun (APK) Bangun, Doni Manurung mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah memaksa masyarakat untuk menerima suguh hati yang ditawarkan. “Kita kecewa dengan sikap masyarakat yang menolak suguh hati. Mereka datang tidak ada paksaan, setelah menerima suguh hati mereka berangkat dengan membawa uang suguh hati. Bahkan ada masyarakat yang membongkar bangunannya sendiri serta mengambil barang yang mereka anggap masih bisa dimanfaatkan,” kata Doni.
Ia menambahkan, saat ini sudah 71 rumah sudah dirobohkan dengan persentase sekitar 95 persen dari lahan yang selama ini dikuasi masyarakat seluas 66,6 hektar. “Sudah mencapai 63 hektar lahan yang sudah kita bersihkan. Hasil identifikasi, ada beberapa orang yang sebelumnya tidak pernah berada di garapan, mereka bergabung dengan masyarakat yang menolak suguh hati, seolah-olah mereka adalah massa kiriman,” katanya.

Discussion about this post