Kehadiran dan keberadaan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan di tengah Pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan dan mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Seperti halnya di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Pematangsiantar, Kamis (8/7) menggelar bakti sosial sebagai tanda terimakasih dan apresiasi kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang di garda terdepan.
Sebagai bentuk kepedulian PIPEBI kepada Nakes memberikan 22 Krat susu beruang (bear brand), vitamin CDR 32 kotak, 10 kotak masker medis sensi dan 10 kotak sarung tangan medis kepada Wadir 2 dr Marojahan Nainggolan dan bagian radiologi RSUD Djasamaen Saragih.
Kegiatan itu digelar secara simbolis dengan menerapkan protokol kesehatan di Lantai IV Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Jalan H Adam Malik.
Ketua Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Pematangsiantar, Elliza Edhi Rahmanto mengucapkan terima kasih kepada nakes yang sudah berperang melawan Covid. Selain ikhtiar istri pegawai BI yang tergabung dalam PIPEBI mengharapkan para nakes tetap kuat dan sehat untuk tetap melayani masyarakat.
“Tentu tidak pernah terbayang oleh kita semua bahwa kita akan mengalami satu fase pandemi yang begitu panjang. Sejak Desember 2019 lalu wabah Covid19 telah melanda dunia, di Indonesia sendiri wabah ini terdata di Mar 2020. Dalam masa wabah ini kami menyadari kerja keras para tenaga medis agar covid-19 tidak banyak membawa korban jiwa. Para nakes kita adalah pejuang sekaligus pahlawan kemanusiaan di garda terdepan sekaligus garda terakhir. Lelah, keringat, air mata, rindu, sepi yang hebat terselip di tengah pertaruhan hidup mereka sendiri,”sambutnya.
Lebih lanjut disampaikan, Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) yang bertugas di Pematangsiantar ingin sedikit berbagi kepada para tenaga medis yang bertugas di RSUD Djasamen Siragih. Hal itu sebagai bentuk penghargaan dan terima kasih atas perjuangan para Nakes.
“Dalam berbagai doa kami di tengah situasi pandemi yang masih mencekam, kami tidak pernah lupa mendoakan para Nakes kita- petugas kesehatan, relawan, dokter serta semua yang terkait dan berperang melawan Covid-19. Selain doa, selebihnya kami berikhitar ditengah wabah dengan melakukan vaksin, alhamdulillah minggu lalu PIPEBI telah mengikuti vaksin yang diselenggarakan Walubi Pematangsiantar,” sampainya.
Dilanjutkan, “Kami sadar setelah divaksin kami masih bisa terinfeksi covid-19, namun Insyallah dampak virus bisa lebih terkendali agar tidak lebih banyak merepotkan para nakes kita. Mari kita sama-sama berdoa agar strain Covid-19 ini terkendali sehingga efektifitas vaksin bisa maksimal,”katanya.
Elliza Edhi Rahmanto juga menerangkan, pihaknya juga berusaha keras menjaga kesehatan, militan dalam prokes, serta mematuhi arahan pemerintah.
“Sudah 2 kali lebaran para pegawai BI Siantar patuh tidak mudik. Semua ini merupakan bentuk kepedulian kami, bukan sekadar untuk menyelamatkan diri sendiri, keluarga dan kerabat kami, tapi juga para pahlawan kemanusiaan, para nakes kita,”kisahnya.
Di akhir sambutannya, Elliza Edhi Rahmanto menyampaikan, bahwa kita harus memiliki keyakinan bahwa kita sedang dalam proses menuju vase herd immunity yang sudah mulai terbentuk di negara maju.
“Proses yang tidak menyenangkan, namun dengan kedisplinan prokes dan doa, insyallah kita bisa selamat. Mari kita bergandeng tangan agar bisa segera memenangkan peperangan ini,”tutupnya.
Dalam sambutannya, Ibu Walikota Pematangsiantar, Ny Syahputri Hefriansyah Hutabarat menyampaikan terimakasih atas perhatian Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Pematangsiantar, terhadap tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Pematangsiantar.
Disampaikan, di awal pandemi, banyak lembaga maupun individu yang memberi perhatian terhadap Nakes. Pun demikian, seiring waktu berjalan, tak banyak lagi yang memperhatikan dan peduli seperti di awal.
Dengan adanya kegiatan baksos yang digelar PIPBI Pematangsiantar diharapkan dapat menambah semangat Nakes dalam menjalankan tugas mulianya.
“Semoga hal seperti ini dapat diikuti oleh lembaga lainnya. Kita tahu di awal -awal banyak lembaga yang memberi perhatian. Namun akhir-akhir ini, hal tersebut sudah jarang dilakukan, semoga baksos yang digelar oleh PIPEBI Pematangsiantar ini dapat diikuti oleh yang lain,”sampainya.
Ditambahkan Syahputri, pandemi ini dapat berakhir jika kita bersama -sama menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu Wadir II RSUD Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, dr. Marojahan Nainggolan pun memaparkan pelayanan di RSUD Dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar.
Di mana RSUD Dr Djasamen Saragih telah dihunjuk Kemenkes sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. “Dengan adanya baksos ini akan semakin membatu dan memberi semangat kami untuk melayani di rumah sakit,” sampainya.
Ia pun menerangkan saat ini di RSUD dr Djasamen Saragih, ada 64 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Namun hanya tiga ruangan yang dilengkapi vintilator dan oksigen serta peralatan lengkap. Saat ini ada 21 orang yang tengah jalani isolasi di sana. Tiga orang dalam satus kesehatan dan penanganan yang berat. Tersisa 40 tempat tidur.
dr. Marojahan Nainggolan pun menyampaikan terimakasih atas perhatian Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Pematangsiantar. (*)
Discussion about this post