Polres Pematangsiantar menggelar kampanye nasional bertajuk “Rise and Speak” sebagai bentuk nyata dalam mendukung pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kegiatan ini berlangsung meriah di Balai Bolon, Lapangan Haji Adam Malik, Kecamatan Siantar Barat, Sabtu pagi, sekitar pukul 08.00 WIB.
Acara yang sarat edukasi dan semangat kemanusiaan ini dihadiri langsung oleh Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur T.M. Sitinjak SH, SIK, MH, serta sejumlah pejabat daerah, antara lain Wakil Wali Kota Pematangsiantar Herlina, Jaksa Fungsional Ester Harianja SH, MH yang mewakili Kajari, Kadis Pariwisata M. Hamam Sole AP, Plt. Kadis Sosial P3A Drs. Risbon Sinaga MM, dan Camat Siantar Barat Herwan AR. Saragih SH.
Turut ambil bagian ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan—mulai dari TK hingga SMA—beserta guru pendamping, mahasiswa magang, Polwan, PNS Polri, dan para pekerja harian lepas.
Ajakan untuk Bangkit dan Bersuara
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan Wakil Wali Kota, dan pemaparan materi dari para narasumber, seperti Psikolog Christina Octavia Hasibuan MPsi, Aktivis Perempuan Pdt Agnes N. Saragih MTh, Brigadir Hana Manalu dari Unit PPA, serta Kapolres AKBP Sah Udur T.M. Sitinjak sendiri.
Dalam penyampaiannya, Kapolres menekankan bahwa kampanye “Rise and Speak” merupakan bagian dari gerakan nasional untuk mendorong masyarakat, terutama korban kekerasan, agar tidak takut untuk melapor.
“Melalui kampanye ini, Polres Pematangsiantar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan bebas dari segala bentuk kekerasan,” tegas AKBP Sah Udur.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini adalah langkah nyata Polri dalam membangun kesadaran kolektif dan membuka ruang bagi korban untuk berani menyuarakan apa yang mereka alami.
Kegiatan Edukatif dan Interaktif
Usai sesi diskusi, acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata kepada para narasumber dan penandatanganan deklarasi Kampanye “Rise and Speak” sebagai simbol komitmen bersama.
Berbagai pojok interaktif juga disediakan, seperti Pojok Kesehatan, Pojok Penerimaan Anggota Polri, Pojok Curhat, hingga Pojok PPA, yang menjadi tempat konsultasi sekaligus penyuluhan seputar kekerasan dan perlindungan hukum. Tak ketinggalan, anak-anak pun diberi ruang ekspresi lewat aktivitas mewarnai yang disiapkan panitia.
Harapan Akan Gerakan yang Berkelanjutan
Kampanye ini menjadi bukti sinergi antara Polri, pemerintah daerah, pendidik, serta elemen masyarakat dalam upaya melindungi generasi bangsa dari kekerasan.
“Diharapkan kegiatan ini menjadi gerakan berkelanjutan yang mampu menumbuhkan empati, kepedulian, dan keberanian dalam melawan segala bentuk kekerasan,” pungkas Kapolres.
Dengan semangat “Rise and Speak”, Pematangsiantar menunjukkan komitmennya untuk menjadi kota yang lebih aman dan peduli terhadap perempuan dan anak.