Pelaksanaan program kegiatan pemeliharaan rutin dan berkala kendaraan operasional Dinas Kesehatan Labuhanbatu jadi sorotan masyarakat. Pasalnya, pelaksanaan kegiatan program tersebut tidak diketahui realisasinya.
Sementara, tiga tahun anggaran terakhir belakangan jumlah pagu anggaran program tersebut mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi dirangkum menyebutkan bahwa pagu anggaran program tersebut bersumber dari APBD pemkab Labuhanbatu sejak Tahun Anggaran (TA) 2017 ,2018,2019 tidak pernah berubah yaitu senilai Rp505 juta.
Padahal dari logika perawatan setiap tahunnya kenutuhan mobil bisa saja berbeda sesuai tahun pembelian dan pemakaian. Sementara itu. Dinas kesehatan terlihat beberapa mobil berjenis ambulance terlihat terparkir dalam kondisi rusak.
Salah satu mobil box L 300 yang di dinding mobil tertera kegunaan mobil dan tahun anggaran 2018 pembelian mobi sudah rusak.
Hasil croschek menemukan salah satu bengkel di seputaran Rantauprapat. Bengkel tersebut adalah langganan Dinkes Labuhanbatu memperbaiki kendaraan.
Semula sudah terjadi komunikasi dengan pemilik bengkel .Namun tanpa alasan yang jelas pemilik bengkel menghindar dari komitmen yang telah di sepakati untuk bertemu.
“Nanti saya hubungi kembali”jawab pemilik bengkel dari seberang sana melalui pesan singkat.
Mirisnya, menurut informasi yang beredar menyebutkan TA 2017,Dinkes Labuhanbatu masih ada tunggakan pembayaran pemeliharaan kendaraan di salah satu bengkel seputaran Jl. Adam Malik By Pass Rantauprapat. Selain itu,keberadaan salah satu kendaraan rusak akibat Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) beberapa waktu tidak diketahui hingga sampai saat ini.
Tami, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) program tersebut saat dihubungi,Jum’at (24/5/2019) guna klarifikasi perihal ini mengatakan bahwa salah satu kendaraan Dinkes yang Laka Lantas beberapa waktu sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Pejabat Dinkes yang kini menjabat Kapus Perlayuan Kec. Rantau Utara tersebut berdalih keberadaan kendaraan rusak akibat laka lantas tersebut di Bidang Aset Daerah serta telah dilaporkan kepada Plt Bupati Labuhanbatu.
“Ambulance nya sudah tidak bisa di pakai, bangkenya sudah aset “ungkapnya.
Anehnya,hasil croschek di gudang aset aset daerah di seputaran kantor Bupati Labuhanbatu tidak menemukan keberadaan kendaraan tersebut.
Menurut Erni, salah seorang staf bidang Aset,Jum’at (24/5/2019) mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada dari Dinas Kesehatan menyerahkan aset berupa mobil ambulance.
“Tidak ada penyerahan aset mobil ambulance dari dinas Kesehatan, baik berupa barang maupun berkas pemberitahuan,” Tegasnya.
Sebelumnya, Sekda Pemkab Labuhanbatu Ahmad Muflih mengaku terkejut mendengar mobil ambulance kijang innova BK 1275 Y milik Dinas Kesehatan setempat hancur dan rusak berat akibat kecelakaan di Jalinsum Berangir Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara, Minggu (23/11) lalu.
Kejadian tersebut dirahasiakan dinas terkait dan Ahmad Muflih terkejut mendengar kabar tersebut karena Kepala Dinas Kesehatan Tinur Bulan, belum melaporkan hal itu kepadanya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, mobil ambulance kijang itu disebut-sebut dikemudikan oleh YM anak dari Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Daniel H Manurung SKM yang juga turut menumpang di mobil itu. Mobil hancur karena menabrak sebuah pohon di tepian Jalinsum Berangir.
Saat itu, keduanya disebut-sebut menggunakan mobil itu bukan dalam rangka urusan dinas, melainkan urusan pribadi.
“Yang kami dengar, ambulance itu digunakan bukan dalam urusan dinas. Lagian mobil ambulance itu milik bidang pelayanan kesehatan. Kalau pak Manurung mobil dinasnya ada yaitu double cabin,” ujar sebuah sumber di lingkungan Dinas Kesehatan kepada wartawan, Kamis (13/12/2018).
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) dr Raja Lontung Ritonga mengatakan, mobil ambulance itu seharusnya digunakan untuk operasional bidang Yankes.
Namun, sejak menjabat sebagai Kabid Yankes, dia tidak pernah melihat mobil itu ada di bidang Yankes melainkan disimpan dirumah Kabid P2PL Daniel H Manurung SKM.
“Setahu saya itu memang milik bidang Yankes. Tapi tidak pernah tahu-tahuan saya masalah mobil ambulance. Itu disimpan di rumah Pak Manurung,” terang Raja Lontung waktu itu.(Dian)