Warga Huta-2 Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun heboh, sesososk mayat pria ditermukan tenggelam di dasar parit besar di Belakang TPU Muslim Nagori Bangun pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapolres Simalungun AKBP Ronald F.C Sipayung, S.H., S.I.K., M.H, melalui Kapolsek Bangun AKP Lambok Stevanus Gultom, SH menyampaikan, mayat laki-laki itu ditemukan sudah dalam keadaan membusuk dengan posisi berada di dasar aliran parit besar Huta-2 Nagori Bangun. Dari hasil identifikasi dikenali bernama Sukardi (69) warga setempat. Semasa hidupnya korban tinggal bersama dengan istrinya yang kondisinya juga sudah tua dan rabun.
“Dari keterangan warga sekitar semasa hidupnya korban menderita pikun dan rabun, Korban diketahui telah meninggalkan rumah sejak hari Kamis tanggal 29 Desember 2022 sekira pukul 15.00 wib,”ujar Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang pertama kali menemukan mayat mengatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 04 Januari 2023 sekira pukul 11.00 WIB, saksi AB Purba sedang mencari barang bekas (botot) di aliran parit besar yang terletak persis di belakang pemakaman Muslim Nagori Bangun.
Saat itu saksi mencium aroma busuk dan kemudian melihat sesosok mayat terletak dialiran parit besar tersebut dengan kondisi yang sudah membusuk dan dipenuhi belatung.
Selanjutnya saksi memberitahukan kepada warga sekitar sehingga warga langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kami di Polsek Bangun Resor Simalungun, dan langsung saya meminta Kanit Reskrim IPTU Rido Pakpahan, SH, bersama anggota laninnya serta TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungum langsung mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengevakuasi korban dari parit besar tersebut, “Ucap AKP Lambok.
Lebih lanjut AKP Lambok Stevanus Gultom, SH., menyampaikan bahwa dari hasi pemeriksaan fisik korban yang dilakukan TIM Identifikasi Sat Reskrim Polres Simalungun bersama TIM Kesehatan Puskesmas Simpang Bah Jambi yaitu, Dokter Rebecca Manurung, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan di tubuh mayat dan diduga kuat korban meninggal dunia dikarenakan hanyut terbawa arus parit besar, dimana di tubuh korban ditemukan luka-luka gugus.
Selanjutnya dari pihak keluarga bahwa atas kejadian ini, keluarga korban menyatakan menerima kematian korban sebagai suatu musibah serta tidak keberatan dan tidak akan menuntut siapapun dan menolak untuk dilakukan tindakan otopsi terhadap jenazah korban dan sudah membuat surat pernyataan tersebut.
Personel Polsek Bangun Resor Simalungun selanjutnya membantu proses pemakaman, korban selanjutnya langsung dibersihkan oleh pihak keluarga dan warga bersama perangkat desa di lokasi pemakaman muslim yang berjarak sekitar 50 meter dari lokasi korban ditemukan dan kemudian dimakamkan menurut ajaran agama islam, “ujar Kapolsek Bangun.
AKP Lambok Stevanus Gultom, SH., menghimbau kepada warag, “Dari kejadian ini kami Pihak Kepolisian Sektor Bangun Resor Simalungun kepada seluruh warga untuk tetap berhati-hati saat melaksanakan aktifitas di sekiran sungai mengingat saat ini cuaca sering hujan dan sangat berbahaya jika arus aliran sungai meningkat.
Dan saat ini Polres Simalungun juga telah memiliki posko pengaduan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat apabila ada diketahui informasi tentang tentang gangguan kamtibmas ataupun bencana alam dapat memanfaatkan pengaduan masyarakat tersebut di nomor 0811-6501-516 dan tidak itu saja layanan ini juga dapat dimanfaatkan apabila ada diketahui ancaman-ancaman tindakan kriminal ataupun peredaran narkoba,” pungkas Kapolsek Bangun.(*)
Discussion about this post