Pagi yang cerah, Rabu 3 Juni 2020, di sela kunjungan kerja Kapolres Padangsidempuan, AKBP Juliani Prihartini S.I.K, M.H ke Kelurahan Wek I Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan ada hal yang tak biasa. Hingga rombongan memasuki Lingkungan 6 Kelurahan Wek I Kecamatan Padangsidimpuan Utara yang lebih dikenal dengan nama daerah Samora.
AKBP Juliani Prihartini, Polwan cantik kelahiran Sei Rotan Tembung, Deli Serdang 25 Oktober 1976 silam itu pun menyapa warga di sepanjang jalan yang mereka lalui. Sembari mengimbau warga untuk tetapmengikuti protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.
Awalnya rombongan tak menyadari, bahwa iringing-iringan yang berjalan kaki itu diikuti oleh seorang gadis kecil sedari tadi. Gadis itu berjalan persis di belakang Juliani Prihartini, mantan atlet Voli yang terinspirasi menjadi polisi setelah melihat sejumlah Polwan di lapangan voli.
Melihat gadis kecil yang terakhir diketahui bernama Rani itu, Kapolres pun segera menghentikan lagkahnya dan menyapa sang bocah. Rani adalah anak yang tinggal bersama kakeknya di salah satu rumah kontrakan sekitar lokasi rombongan melintas.
Kapolres Padangsidempuan itu menceritakan kepada Newscorner.id awalnya ia menyapa dan memegangi bocah itu saat melihat sang anak dalam rombongan sambil menanyakan ibunya di mana.
“Awalnya saya pegang kepalanya dan tanya ibunya mana. Anak itu jawab kalau ibunya pergi,” cerita Juliani. Namun sang anak terus mengikuti rombongan Kapolres bersama Forkopimda.
Saat ditanya mengapa terus mengikuti rombongan polisi yang berjalan kaki, gadis itu pun menjawab ia ingin ikut dalam rombongan. Pun ketika AKBP Juliani Prihartini yang baru menjabat Kapolres Padangsidempuan beberapa waktu lalu itu mengajaknya bercerita, Rani mengungkapkan cita-cita dan keinginannya menjadi polisi.
Mendengar ungkapan gadis kecil itu, Juliani Prihartini dengan pangkat dua melati emas di pundak dan terlahir dari keluarga sederhana itu pun langsung mengaminkannya. Untuk sesaat, Rani pun mendapat kesempatan memakai topi kapolres dan memegang tongkat komandonya. Kapolres dan rombongan pun kembali melanjutkan perjalanan, teriring doa untuk Rani.