Tokoh Adat Dusun Simeme Desa Sipultak Kecamatan pagaran Kabupaten Tapanuli Utara ( Taput) marah terhadap sekelompok masyarakat Karena akses jalan dirusak menuju penambangan batu arang lokasi operasional galian C PT. Marlian Indah Karya( MIK).
Salah seorang Tokoh Adat Desa Sipultak Pitao Nababan Senin (26/7) mengatakan pada Tahun 1960 dirinya telah menggunakan jalan melakukan aktivitas menjaga lembu berkali-kali 4 (Empat) kali dalam sehari mulai duduk dikelas SD. Sudah hebat manusia yang menutup jalan ini. Tidak tau aturan menutup jalan akibat satu orang.
“Ketepatan kita tinggal dikampung ini. Kita harus sekolahkan anak-anak supaya tidak seperti kita. Inilah contohnya,ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab mau menutup jalan,” ucapnya.
Sementara itu,Legal Managing Partners PT. Marlian Indah Karya, Rudi Zainal Sihombing, SH menyampaikan Bahwa aksi yang terjadi hari ini adalah murni spontanitas dari masyarakat dan penatua yg juga turut menggunakan akses jalan yang dirusak oleh sekelompok masyarakat.
Sesuai informasi yang kami terima, tujuan mereka hanya ingin memperbaiki jalan yg dirusak oleh sekelompok masyarakat itu. Kami dari Pihak Perusahaan juga baru mengetahui kabar terkait kegiatan itu” jelasnya.(Friska)
Discussion about this post