Trisnayanti Pardede, S.E menjadi narasumber terakhir pada pilar etika digital, Literasi Digital Kabupaten Toba, Kamis, 19 Agustus 2021, Jam 13.00 WIB. Trisna mengangkat Tema “Digital Ethics Issue And Technologu Use”. Trisna menjelaskan etika merupakan menggunakan akal budi untuk mengambil keputusan moral atau menilai tingkah laku seseorang apakah baik atau buruk kepada orang lain. Digital penggunaan teknologi berbasis computer dan internet, komunikasi tak lagi ada ruang batas dan waktu.
Teknologi dalam keseharian adalah seperti penggunaan marketplace. Etika digital perlu agar dampak dan pengaruhnya baik maka, masyarakat harus memiliki kesepakatan bersama tentang etika berinteraksi didunia digital. Menerapkan etika digital, dengan cara menjaga sopan santun, menghirmati privasi orang lain, mengendalikan emosi, serta memiliki empati terhadap orang lain.
Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021.
Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu, H. Edy Rahmayadi., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
Novi Kurnia (Dosen Fisipol Ugm Dan Koordinator Nasional Japelidi), Pada Pilar Kecakapan Digital. Novi Memaparkan Tema “Positif, Kreatif, Dan Aman Di Internet”. Dalam pemaparannya, Novi menjelaskan manfaat internet positif ialah segala informasi dapat diakses dengan mudah, pertemanan, dan relasi dapat mudah terjalin, kesempatan mendapat kerja dan wirausaha menjadi mudah sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan hidup. Untuk mendapatkan manfaat yang lebih, masayarakat perlu memutar otak untuk lebih kreatif dalam menghasilkan karya yang inovatif dan bermanfaat. Pekerjaan kreatif yang banyak dibutuhkan, meliputi pemasaran digital, influencer, youtuber, vlogger, desainer, dan konten kreator.
Alasan mengapa perlu kreatif, positif, dan aman di internet adalah karena internet sangat banyak pengaruhnya dan semua orang dapat mudah mengaksesnya. Banyak konten positif atau manfaat di internet, tetapi banyak pula konten negatif di internet, seperti pornografi, penipuan, dan kejahatan internet. Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar aman di internet, antara lain tidak membagikan password, mengurangi akses internet yang tidak bermanfaat, serta tidak membagikan hoax yang menimbulkan kerugian orang lain.
Dilanjutkan Dengan Pilar Keamanan Digital, Oleh Frans Padak Demon (Konsultan Media Internasional). Frans Mengangkat Tema “Dunia Maya Dan Rekam Jejak Digital”. Frans membahas jejak digital merupakan catatan seluruh kegiatan online atau digital. Jejak digital terdiri dari jejak digital aktif dan jejak digital pasif. Aneka jejak digital data sosial seperti aktivitas media sosial. Ancaman terhadap jejak digital cybercrime data pribadi yang dicuri dan digunakan untuk melakukan kejahatan menyamar dengan menggunakan data pribadi untuk melakukan kejahatan. Jejak digital adalah jejak hidup pengguna media sosial. Jejak digital bukan semata soal teknik tapi lebih soal etika sopan santun membantu dan tidak singgung perasaan orang lain, berpikir sebelum mengunggah, serta jangan umbar data pribadi dengan mudah.
Pilar Budaya Digital, Oleh Drs. Rikardo Hutajulu, M.Pd (Staf Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Dan Kabupaten Samosir). Rikardo Memberikan Materi Dengan Tema “Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik Dan Anak Didik Di Era Digital”. Rikardo menjelaskan literasi digital adalah kemampuan individu dalam membaca menulis berbicara menhitung dan memecahkan masalah pada tingkat tertentu yang ditemukan sehari-hari. Era digital adalah era ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan dengan menggunakan teknologi digital.
Kompetensi guru di era sekarang ini, antara lain harus menguasai teknologi digital dalam penyampaian kegiatan belajar mengajar, guru dituntut untuk dapat membuat berkolaborasi dan berbagai konten digital secara bertanggung jawab, serta peran orang tua dan guru sangat penting untuk mengajar anak anak.
Webinar diakhiri, oleh Megan Lisandra Elmira (Influencer dengan Followers 12,4 Ribu). Megan menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangakat oleh para narasumber, berupa langkah-langkah yang perlu dilakukan agar aman di internet, antara lain tidak membagikan password, mengurangi akses internet yang tidak bermanfaat, serta tidak membagikan hoax yang menimbulkan kerugian orang lain. Jejak digital bukan semata soal teknik tapi lebih soal etika sopan santun membantu dan tidak singgung perasaan orang lain, berpikir sebelum mengunggah, serta jangan umbar data pribadi dengan mudah.
Kompetensi guru di era sekarang ini, antara lain harus menguasai teknologi digital dalam penyampaian kegiatan belajar mengajar, guru dituntut untuk dapat membuat berkolaborasi dan berbagai konten digital secara bertanggung jawab, serta peran orang tua dan guru sangat penting untuk mengajar anak anak. Menerapkan etika digital, dengan cara menjaga sopan santun, menghirmati privasi orang lain, mengendalikan emosi, serta memiliki empati terhadap orang lain.
Discussion about this post