NEWSCORNER.ID – Pematangsiantar, sebuah kota yang dikenal damai di Sumatera Utara, mendadak dikejutkan oleh aksi brutal geng motor yang mengadakan konvoi sembari mengacungkan senjata tajam.
Video Geng Motor Konvoi Hayunkan Senjata Tajam di Siantar Viral – Seorang Pemuda Babak Belur
Video yang diunggah ke media sosial memperlihatkan puluhan pemuda mengendarai sepeda motor diduga melintas di Jalan Merdeka, kawasan Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, tanpa mengenakan helm dan sambil menghayunkan senjata tajam berukuran besar.
Kejadian ini disebut terjadi pada Selasa (28/5/2024) malam, dan langsung menyulut berbagai reaksi dari masyarakat.
Baca Juga: Video Konvoi Geng Motor di Jalan Merdeka Siantar, Diduga Hasil Repost!
Video yang diunggah oleh akun “KS” dengan cepat menjadi viral.
“Yang tidak berkepentingan untuk kluar jangan kluar yaa .. Udaa jam jam nyaa mereka kluar . Tetap hati hati,” tulis akun tersebut.
Puluhan sepeda motor yang melaju sambil membawa senjata tajam menciptakan ketakutan dan kecemasan di kalangan warga.
Berbagai komentar bermunculan, mencerminkan kekesalan dan ketidakpuasan terhadap kondisi keamanan kota yang dinilai semakin memburuk.
“Merasa kuat kelen ya, bawa-bawa kelewang itu,” tulis seorang warganet bernama Lee Zhoung Yin, menyoroti keberanian para pemuda tersebut yang seolah-olah tidak takut pada hukum.
Di sisi lain, seorang netizen lain, Aan Aquino Dezo, mempertanyakan peran polisi dalam menjaga ketertiban.
“Dari tadi isi sosmedku geng motor di Siantar terus malam-malam, nah terus polisi-polisi yang suka malam-malam foto-foto depan Suzuya dan Ramayana ke mana yaah?” tulisnya.
Menyusul video pertama, redaksi kemudian menerima kiriman video lain dari warga yang menunjukkan satu orang pemuda terlihat tergeletak lemas dengan kondisi babak belur, di pinggir jalan.
Pemuda yang mengenakan celana pendek dan kaus berwarna hijau diduga telah menjadi korban pengeroyokan geng motor bersenjata tajam tersebut yang terekam melintasi Jalan Merdeka, Kelurahan Dwikora.
Dua Pemuda Asal Asahan Tewas
Keberadaan geng motor di Pematangsiantar tidak hanya mengganggu ketertiban umum tetapi juga telah memicu berbagai insiden kekerasan.
Baru-baru ini, dua remaja asal Kabupaten Asahan, Galang Pradana (17) dan Muhammad Hanafi (17), ditemukan tewas di saluran irigasi Bah Kora II pada Minggu (26/5/2024) dini hari.
Mereka diduga menjadi korban pengejaran kelompok geng motor bersenjata tajam.
Insiden tragis ini menambah panjang daftar kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok remaja bermotor di kota tersebut.
Menurut cerita Sarjono, ayah Muammar Hidayah (15), yang merupakan teman korban dan satu-satunya yang selamat dari insiden tersebut, ketiga remaja awalnya berencana berlibur ke Danau Toba, Parapat.
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan sekelompok geng motor yang langsung mengancam dengan senjata tajam, menyebabkan kepanikan dan pengejaran yang berakhir tragis.
Kejadian ini mengundang desakan dari masyarakat agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan tegas.
Hingga berita ini ditulis, wartawan belum menerima tanggapan resmi dari Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Made Wira Suhendra.
Ketiadaan respons ini semakin menambah keresahan di kalangan warga yang merasa perlindungan dan rasa aman mereka terabaikan.
Polisi dituntut untuk meningkatkan patroli dan melakukan penangkapan terhadap anggota geng motor yang meresahkan.
Ketakutan warga yang harus beraktivitas di malam hari, seperti yang diungkapkan oleh Aan Aquino Dezo, menjadi sorotan penting.
“Kasihan lo kami pejuang subuh kalau kerja jam 2, 3, 4 kan seram kalau ketemu mereka, kok nggak ditangkapin sih?” tulisnya.
Kasus konvoi geng motor di Pematangsiantar ini menjadi alarm keras bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban.
Pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan masyarakat diminta untuk menumpas aksi-aksi kriminal yang mengancam keselamatan publik. (*)