Hingga akhirnya di tahun 2011, akun Facebook miliknya menerima permintaan teman dari Lucen Ricardo Aritonang. Abang Andro yang selanjutnya menjadi suami Susi. Meski komunikasi antara mereka belum terjalin setelah berteman di Facebook.
“Awalnya aku kenal adiknya pas PPL di Laguboti, trus tahun 2011 aku di-invite Lucen. Lihat pertemanan yang sama, ada Andro. Aku cek di profilnya ternyata abangnya Andro, maka aku terima,” jelasnya.
Hingga akhirnya bulan Maret tahun 2015, Lucen mulai menjalin komunikasi dengannya secara intens. Komunikasi mereka berjalan baik, meski mereka terpisah ruang. Lucen berada di Duri, Provinsi Riau, sedangkan Susi tinggal di Medan, Sumatera Utara.
Namun seperti disampaikan Lucen padanya setelah mereka kian akrab, sejak berteman di Facebook tahun 2011 Lucen telah sering memperhatikan tiap postingan Susi.
”Kami intens komunikasi tahun 2015, meski menurut Lucen ia telah sering memperhatikan tiap postinganku jauh sebelumnya,” jelas Susi.
Di tahun yang sama sekitar bulan Juni, mereka sepakat bertemu di Medan. Kebetulan, dua bulan sebelumnya, Pendeta Mungkur, bapauda sekaligus orangtua angkat Lucen sudah pindah tugas dari HKBP di Jakarta ke HKBP Pabrik Tenun di Medan. Lucen pun pulang dari Duri ke Medan.
Mereka bertemu setelah Lucen datang ke rumah orangtua Susi di kawasan Mandala, Medan.
“Ketemulah kita di Medan dan jadian tanggal 14 Juni 2015. Nikah pun kami di tanggal dan bulan yang sama, tepat dua tahun sejak jadian (berpacaran),” terang Susi.
Penuturan Susi, sebelum mereka bertemu, Lucen telah memberitahunya bahwa Andro bukan adiknya kandungnya. Mereka saudara sepupu, yakni bu Andro dan ibu Lucen kakak beradik.
“Sebelum kami ketemu, dia udah sampaikan kalau Andro bukan adik kandungnya, namun ibu mereka kakak beradik,” kata Susi.