Peristiwa menghebohkan terjadi di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Seorang kepala desa tertangkap basah saat menggagahi serorang guru sekolah menengah atas. Sempat kontak fisik dengan suami ibu guru, kepala desa ini akhirnya kabur tanpa busana.
Kejadian ini berawal dari kecurigaan Amir (nama samaran), atas sikap istrinya Sug akhir-akhir ini. Namun Amir, pegawai di kantor kepala desa ini ia tak memiliki bukti atas perselingkuhan istrinya.
Saat menjelang malam Amir pergi meninggalkan rumahnya untuk menghadiri undangan salah satu kerabat yang juga masih di lingkungan kampungnya. Sepulang dari kondangan Amir pun singgah minum di salah satu warung kampungnya. Namun hatinya seolah tak tenang meninggalkan istrinya di rumah. Tak berapa lama duduk di warung tersebut, telepon genggamnya berbunyi. Ada pesan singkat yang masuk dari anaknya, bahwa ada pria yang masuk kerumah mereka.
Sebelum pergi meninggalkan rumah, Amir telah berpesan pada anaknya, agar menghubunginya jika ada orang lain yang masuk ke dalam rumahnya. Tak mau menunggu lama Amir langsung bergegas meninggalkan warung tempatnya minum. Sebelum sampai ke rumahnya, Amir menghentikan dan memarkirkan kendaraannya agar tak terdengar dari rumahnya. Ia telah mncurigai kalau kalau istrinya tengah bersama pria lain.
Perlahan ia pun mendekati rumahnya, kecurigaannya pun kian kuat, memasuki rumah dari pintu dapur, samar samar ia mendengar suara desahan dan bunyi gerakan dari arah kamar tidurnya. Langkahnya semakin cepat, pemandangan yang sangat tidak dapat diterimanya. Istrinya terlihat sedang keenakan digagahi sang kepala desa.
Dengan sebatang rotan yang ada di hadapannya, Amir yang tengah dibakar api amarah pun menghantamkan rotan tersebut kearah mantan kepala desa yang sebenarnya adalah atasannya dulu di kantor. Darah pun mengucur dari kepala ZD sang kepala des. Namun ZD yang sedang birahi ini tak tinggal diam. Ia mencoba melakukan perlawanan terhadap Amir.
Melihat perlawanan yang dilakukan ZD, Amir punkalut dan meneriakinya maling. Teriakan Amir sontak mengundang perhatian warga yang berda di warung tak jauh dari rumah tersebut. ZD menyadari situasi sudah sangat tak aman bagi dirinya, tanpa sempat mengenakan pakaian, ia punm elarikan diri.
Meski sudah dicari oleh sejumlah warga, namun beruntung oknum kepala desa tersebut berhasil kabur dan lolos dari amukan warga.
Amir pun memilih menempuh jalur hukum dengan mendatangi Polsek setempat untuk mengadukan perbuatan ZD yang telah menggagahi istrinya Tak dapat memaafkan istrinya atas kejadian tersebut, Amir pun memutuskan untuk menceraikan istrinya. Ternyata sebelumnya kedua pasangan itu sudah pernah tertangkap basah dan berdamai. Sayangnya kejadian tersebut kembali terulang.
Menurut Amir rasa curiga atas istrinya sudah lama ada namun belum dapat dipastikan sehingga dia sengaja pura-pura keluar rumah untuk memastikan kecurigaan dan isu yang sebenarnya sudah beredar di masyarakat.
Informasi yang di dapat, oknum kepala desa ini diketahui tmasalah dengan istrinya yang juga seorang guru di salah satu sekolah swasta di kecamatan yang sama. Bahkan ia sudah memiliki tiga orang anak dari pernikahannya.(ISE)
Discussion about this post