Penganiayaan yang dialami oleh Lasmawati boru Sirait, warga Jalan Masjid, RT 09/07 Susukan, Ciracas, Jakarta Timur ini sangat sadis. Akibat bacokan pada kepala, tangan dan perutnya, ibu anak tiga ini alami sejumlah luka mengaga dan harus mendapat 120 jahitan. Hal ini diketahui dari Arist Merdeka Sirait ketika dihubungi Idnewscorner.com pada Minggu (15/ 10) sekitar pukul 22.30 WIB.
Lebih jauh Arist Merdeka Sirait yang merupakan ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia mengatakan bahwa kasus tersebut bukan lagi kasus KDRT, melainkan penganiayaan berat dan perencanaan pembunuhan.
“Saya baru saja melihat ke rumah sakit dan berkomunikasi langsung dengan korban dan keluarganya. Setelah melihat kondisi korban dan mendengar kronologinya, saya pikir polisi harus meningkatkan kasusnya dari KDRT ke penganiayaan berat dan perencanaan pembunuhan,” ujar Arist Merdeka.
Direncanakan besok ( Senin 16 Oktober 2017) pihaknya akan mendatangi Polres Jakarta Timur terkait kasus tersebut, dimana yang ia ketahui kasus tersebut sudah diambil alih Polres dari Polsek Ciracas.
Selain itu Arist Merdeka meminta pihak kepolisisan segera melakukan penangkapan terhjadap pelaku yang merupakan suami korban. Selain mengakibatkan luka dan trauma pada korban, kejadian tersebut pun memiliki dampak buruk dalam pertumbuhan dan traumatic bagi ketiga anak mereka. Dimana kejadian tersebut berlangsung dalam lingkup rumah tangga.
“Ini memiliki dampak buruk dan traumatic bagi ketiga anaknya, maka Komnas PA akan mengambil beberapa langkah dalam hal tersebut,” jelas Arist Merdeka.
Sebagai informasi peristiwa mengenaskan ini berlangsung pada Jumat (13/10) malam, Lasmawati dianiaya sang suami, Arkon Samosir hingga babak belur berlumuran darah.
Saksi mata, Juni Darwin Sirait mengungkapkan, peristiwa tersebut diketahui warga saat korban, Lasmawati Sirait berteriak minta tolong dari dalam rumah pada sekira pukul 18.30 WIB.
Baca Juga: Lasmawati Boru Sirait Dibacok dan Diseret Suami Di Aspal
Tidak berselang lama, suara gaduh dan bentakan sang pelaku yang semula terdengar keras, terlihat sosok korban yang tengah diseret pelaku keluar rumah.
Warga yang terkejut kemudian berteriak histeris, sementara korban berusaha berdiri dan minta tolong di depan salah satu toko
Namun setelah warga makin banyak pelaku melarikan diri, saat itu korban yang sudah bersimbah darah itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Polri Sukanto Kramatjati.
Dalam pemeriksaan, diketahui jika korban dibacok dengan menggunakan golok tepat pada bagian kepala sebelah kanan serta tangan dan perut serta sejumlah luka lebam ditemukan pada sekujur tubuh.
Kuat dugaan jika korban dianiaya dengan cara dipukuli hingga akhirnya diseret dari ruang tamu rumah hingga ke aspal depan rumah.
Kondisi korban yang sudah tidak sadarkan diri itu diseret dengan posisi wajah menghadap aspal, sehingga kondisi wajah korban yang sudah terlihat berlumuran darah semakin dibanjiri darah lantaran wajah yang tergores aspal.(Vay)
Discussion about this post