Masa jabatan Bupati ‘dua periode’ Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan, M.Si akan memasuki tahun ke sembilan. Sewindu menahkodai roda pemerintahan, harus diakui Nikson Nababan telah membawa banyak perubahan dan kemajuan bagi Tapanuli Utara. Perjalanan panjang ini telah diisi dengan berbagai macam program kegiatan dan inovasi-inovasi yang manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat sendiri. Dan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Utara yang ke-77 tahun 2022 ini kembali dijadikan berbagai khalayak sebagai momennya untuk merefleksikan pembangunan yang sudah dicapai selama Nikson menjabat.
Peralihan kepemimpinan secara khusus pada jabatan kepala wilayah pada umumnya mewariskan beragam persoalan kepada penerusnya baik itu persoalan yang tidak terselesaikan, menggantung dan bahkan persoalan yang belum dijamah sama sekali. Demikian juga halnya, konsekuensi dilantiknya Nikson Nababan pertama kali menjadi Bupati Tapanuli Utara masa jabatan 2014-2019 pada tanggal 13 Juni 2014 lalu oleh Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, penyelesaian persoalan di tengah masyarakat Tapanuli Utara sepenuhnya telah dibebankan kepadanya. Ya, perolehan 52.65% suara pada perhelatan pilkada 2014 lalu telah menghantarnya menjadi orang nomor satu di kabupaten yang penduduknya mayoritas hidup dari bertani ini.
Berdasarkan data BPS kala itu, di awal Nikson Nababan menjabat penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara diperkirakan sebesar 11,68 persen atau sekitar 33.800 jiwa. Di samping itu Angka Harapan Hidup masih berada di sekitar 70,33 persen, tingkat pengangguran terbuka 2,34. Juga permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi, infrastruktur, air minum, tenaga kerja, birokrasi turut menambah kompleksnya permasalahan.
Dengan mengusung visi “Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumberdaya Manusia Yang Berkualitas serta Daerah Wisata” Nikson Nababan berencana mensejahterakan masyarakat Taput melalui delapan misi yang secara garis besarnya mengintervensi berbagai sektor prioritas meliputi pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur, kelembagaan desa, pelayanan publik dan sumber daya manusia.
Dalam perjalanan pemerintahannya, berbagai program dan inovasi dilakukan untuk mempercepat tujuan pembangunan. Sejak awal Nikson Nababan sudah berkomitmen akan memajukan kualitas pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara untuk menggenjot terwujudnya SDM berkualitas sebagaimana visinya. Hal ini diwujudkan salah satunya melalui pemberian bea siswa bagi pelajar dari keluarga kurang mampu pada semua jenjang pendidikan serta meniadakan segala jenis pungutan bagi siswa di seluruh sekolah negeri.
Di periode pertamanya, 27 unit sekolah ditetapkan menjadi sekolah menuju unggulan yaitu sekolah yang dikelola dengan sistem pendidikan yang lebih humanis, nyaman dan menyenangkan. Pendidikan anak usia dini pun dikembangkan. Atas dukungan sang istri tercinta, Satika Simamora, yang juga telah didaulat menjadi Bunda PAUD, seluruh desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sudah memiliki sekolah pendidikan anak usia dini.
Demikian juga jenjang SD sampai dengan SMA sederajat, sarana prasarananya dibenahi. Sebelum kewenangan pengelolaan sekolah setingkat SMA/SMK beralih ke Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 lalu, SMAN 3 Tarutung sempat menjadi sekolah kebanggaan Tapanuli Utara atas prestasinya
mengantarkan hampir seluruh alumni-alumninya masuk ke perguruan tinggi negeri favorit di republik ini.
Nikson Nababan jugalah yang menggagas pendirian perguruan tinggi negeri umum di wilayah Tapanuli Raya. Menurutnya, berdirinya sebuah universitas negeri di Tapanuli Utara layak diperjuangkan. Harapannya, aset demografi dan falsafah leluhur Suku Batak yang dikenal dengan “anakhonki do hamoraon di au”, adalah sebagai nilai yang telah tertanam pada setiap orang tua dari generasi ke generasi dimana anak adalah yang paling berharga dalam hidupnya, untuk itu anak harus diperjuangkan agar memiliki arti lebih salah satunya pendidikan. Nikson menilai bahwa beberadaan perguruan tinggi negeri umum ini akan menjadi salah satu solusi percepatan pembangunan di wilayah Tapanuli Raya.
Di bidang kesehatan, Nikson Nababan mengupayakan peningkatkan cakupan peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Di tahun ketiga menjabat Nikson Nababan telah menggenapi 59 persen penduduk Tapanuli Utara sebagai penerima (sekitar 141.507 jiwa).
Perubahan konsep pelayanan kesehatan dilakukan dengan mengembalikan fungsi puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan gratis kepada warga masyarakat. Tentunya kebijakan ini dibarengi juga dengan program peningkatan kesejahteraan tenaga medis dengan tujuan pelayanan kesehatan akan semakin maksimal di lapangan.
“Bagaimanapun saya memiliki program yang baik, program yang jitu, jika itu tidak tersampaikan ke masyarakat maka itu akan percuma. Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak dan perwakilan saya dalam menindaklanjuti program yang dirancang sehingga masyarakat tahu arti kehadiran pemerintah,” tandasnya.
Program lainnya yang sudah dijalankan pada periode pertama antara lain program jaminan persalinan melalui Rumah Tunggu Kelahiran untuk tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi, program quick respon melalui public safety center (PSC) 119 dalam 24 jam, rumah singgah untuk pasien gangguan jiwa di Kecamatan Pangaribuan, bina lansia dan deklarasi bebas pasung yang telah diimplementasikan sejak tahun 2017.
Keberadaan rumah sakit umum juga ditingkatkan kualitasnya. Kejelasan klasifikasi dan izin operasional sempat menjadi masalah namun di tahun 2015 RSUD Tarutung telah memperoleh sertifikat kelas B. Untuk menunjang operasionalnya, pada tahun 2017 RSUD ini dilengkapi dengan pelayanan 23 orang dokter spesialis dan sub spesialis.
“Mulai sekarang kita jangan pesimis lagi dengan pelayanan di RSUD Tarutung. Buktinya, ruangan–ruangan sudah banyak yang terisi (yang) artinya kepercayaan masyarakat sudah mulai kembali dan itu tentunya karena pelayanan yang diberikan,” kata Nikson Nababan di satu ketika kala memimpin apel pagi di RSUD Tarutung.
Lebih membanggakan lagi, upaya pembenahan ini telah mengangkat status RSUD Tarutung menjadi salah satu rumah sakit yang memiliki akreditasi bintang 5. Akreditasi ini telah mensejajarkan RSUD Tarutung dengan RSU USU (Medan), RSU Pirngadi (Medan), RSU Vita Insani (P. Siantar), RSU St. Elisabet (Medan) dan RSU Colombia Asia (Medan).
Di samping pengalokasian anggaran di bidang kesehatan, Bupati Nikson Nababan juga selalu memotivasi dan mengingatkan para tenaga kesehatan di jajarannya untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status.
“Mari, melayanilah dengan hati, budayakan 3S (Senyum, Sapa, Salam red) di saat bertugas di lapangan, karena keiklasanmu melayani sudah mengurangi setengah beban mereka” pintanya, Nikson Nababan juga meminta agar petugas-petugas kesehatan mulai dari satuan terkecil hingga kabupaten benar-benar memantau kondisi kesehatan di wilayah kerja masing-masing.
Demikian juga halnya bidang infrastruktur, selama periode pertama di kepemimpinannya sektor ini selalu mendapat perhatian. Hal ini sebagai wujud dari komitmennya dalam memperbaiki kondisi infrastruktur yang ada.
Kerangka utama pembangunan infrastruktur Tapanuli Utara 5 tahun pertama Nikson Nababan menjabat difokuskan pada pembangunan infrastruktur pelayanan dasar dan infrastruktur ekonomi di samping juga memperhatikan infrastruktur perkotaan. Untuk pembangunan infrastruktur pelayanan dasar ditujukan untuk pemerataan pembangunan salah satunya dalam pemenuhan permukiman layak. Sementara pembangunan infrastruktur ekonomi difokuskan pada pembangunan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi salah satunya transportasi yang memperlancar mobilisasi hasil-hasil dari sentra-sentra produksi. “Pembangunan infrastruktur masih akan diprioritaskan. Baik itu pembangunan akses jalan interkoneksi desa, kecamatan dan interkoneksi antar kabupaten”, ujar Nikson pada sesi memimpin agenda rapat di Rumah Dinas Bupati.
Kondisi infrastruktur pada akhir masa jabatan periode pertamanya menunjukkan 50,95 persen jalan kabupaten sudah dalam kondisi baik (meningkat dari 27,01 persen pada tahun pertama menjabat). Demikian halnya, sistem jaringan irigasipun membaik. Pada tahun 2014 jaringan irigasi kondisi baik adalah sebesar 66,62 persen dan pada 2018 meningkat menjadi 67,42 persen. Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuanganpun mengalami peningkatan di mana pada tahun pertama menjabat hanya 20 persen, di akhir masa jabatan periode pertamanya naik menjadi 35 persen.
Peningkatan juga terlihat pada cakupan rumah tangga yang dapat mengakses air bersih. Pada tahun 2014 masih berada di angka 65,30 persen namun pada 2018 meningkat menjadi 80,60 persen. Juga, rumah tangga berakses sanitasipun mengalami peningkatan di mana pada tahun 2014 masih berada di angka 54,99 persen namun pada tahun 2018 menjadi 72 persen.
Lobi-lobi politik senantiasa digunakan untuk memperjuangkan kucuran anggaran baik dari pusat maupun provinsi ke Tapanuli Utara. Hal ini mutlak dilakukan mengingat anggaran yang dimiliki daerah tidak akan mampu membiayai biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastuktur yang dibutuhkan. Atas kepiawaiannya memainkan peranannya, dalam kurun waktu 2 tahun (2018-2019) Nikson Nababan dapat mengucurkan anggaran APBN melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang tersebebar di 39 desa. Program ini merupakan program Kementeria PUPR yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman di kecamatan, serta meningkatkan kualitas permukiman perdesaan. Pada kurun waktu 2015-2019 sebanyak 4.661 unit rumah berhasil dibedah dengan perincian 4661 merupakan bantuan Pusat melalui program BSPS dan selebihnya dari APBD Provinsi Sumatera Utara.
Memperhatikan kebutuhan masyarakat dalam hal penyediaan air minum yang lebih berkualitas, Nikson Nababan telah mengupayakan pembangunan Instalasi Pembangunan Air (IPA) di jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ada di Taput melalui pembiayaan APBN. Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan persyaratan tidak menyurutkan semangatnya untuk mensejahterakan masyarakat. Terbukti dengan disetujuinya anggaran APBN untuk pembangunan jaringan air minum IKK Siborongborong dengan kapasitas 50 ltr/dtk, yang nantinya akan memenuhi kebutuhan air di Kecamatan Sipahutar dan Kecamatan Siborongborong.
Di bidang pertanian, selama menjabat pada periode pertama, Nikson Nababan sudah “tancap gas”. Untuk meningkatkan luas lahan sentra produksi pertanian, selama kurun waktu 2015-2017 Nikson Nababan telah menggarap lahan tidur seluas ± 1.268 Ha yang tersebar di 11 kecamatan. Pengolahan lahan ini, didukung dengan bantuan benih dan bibit tanaman unggul kepada masyarakat. Pengembangan untuk beberapa komoditi dilakukan antara lain cabai merah, bawang dan padi. Nikson Nababan juga mengelontorkan anggaran untuk pengadaan alsintan berupa traktor mini, traktor tangan, alat pemipil jagung, mesin kompos, mesin pengupas kulit kopi, mesin panen padi, alat penanam padi, pemotong padi, penggilingan padi, alat pembuat bedengan, pompa air serta perontok gabah.
Di samping itu, untuk membantu para petani Nikson Nababan membuat kebijakan penyaluran pupuk bersubsidi melalui program ‘pupuk bersubdidi bayar pasca panen’ dengan harapan para petani akan lebih fokus dalam bertani, tidak lagi terbebani pikiran permodalan.
Tenaga-tenaga penyuluh pertanianpun diperbanyak dengan perekrutan dari non PNS untuk mendampingi para petani. Pelatihan pembuatan pupuk organik digalakkan dan Klinik Pertanian pun digagas Nikson. Untuk operasional penyuluh di lapangan, Nikson Nababan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sepeda motor, laptop lengkap dengan infocusnya, alat uji tanah, GPS, perangkat uji tanah sawah, perangkat uji tanah kering, perangkat uji pupuk organik, perangkat uji pupuk kimia. Dengan fasilitas ini, diharapkan masyarakat dapat dibina untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk bersubsidi.
Salah satu inovasi pertanian yang dijalankan oleh Nikson Nababan adalah kegiatan pasar lelang pertanian. Walaupun kegiatan ini masih terbatas untuk beberapa komoditi namun sangat diapresiasi oleh banyak pihak, bukan saja oleh masyarakat, tetapi juga lembaga-lembaga baik pemerintah maupun swasta.
Dalam menata pemerintahan, niatan Nikson Nababan untuk membersihkan birokrasi dari oknum-oknum nakal sudah terlihat semenjak menjabat untuk pertama kali. Hampir di setiap perhelatan pemerintahan daerah baik itu pelantikan pejabat struktural, penyerahan SK maupun kegiatan seremoni lainnya Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan selalu mengingatkan aparaturnya supaya menjalankan birokrasi sebagaimana mestinya.
“Saya tidak ingin mendengar laporan-laporan dari pegawai terlebih masyarakat bahwa masih ada kutipan-kutipan tidak resmi dalam penyelesaian
birokrasi di kabupaten ini” katanya pada perhelatan penyerahan SK pegawai baru tahun 2015 lalu.
Perbaikan pelayanan perizinan, perencanaan dan pengelolaan anggaran dilakukan. Ditahun pertamanya menjabat, Nikson Nababan sudah memperoleh penilaian pertanggungjawaban keuangan oleh BPK dengan predikat WTP (Wajar tanpa Pengecualian) dan ini bertahan 5 kali berturut-turut hingga akhir masa jabatannya.
Prestasi lain yang dicapai Nikson Nababan di periode pertama yang dapat dilihat hingga saat ini adalah hasil perjuangannya menjadikan Bandara Silangit (yang resmi beroperasi sejak 2005) menjadi salah satu bandara yang berkelas internasional. Dari awalnya, bandara ini suit berkembang. Pembangunan bandara dengan memperpanjang dan memperlebar runaway belum mampu meningkatkan jumlah penumpang untuk datang dan pergi melalui Bandara Silangit. Bahkan subsidi gotong royong dari beberapa kabupaten di sekitaran Danau Toba tidak mampu mendongkrak arus penumpang. Melihat kondisi ini, pihak Angkara Pura II sebagai pengelola sempat mewacanakan pengembaliannya ke Kementerian Perhubungan pada tahun 2015, namun ditentang keras oleh Bupati Taput karena dirasa akan memperlambat pengembangan kawasan bandara dan akan berdampak pada penyediaan sarana transportasi cepat bagi wisatawan dalam dan luar ke wilayah Tapanuli serta pemenuhan kebutuhan transportasi bagi masyarakat dan perantau. Berbekal hasil survey yang menyebutkan bahwa Bandara Silangit akan berkembang jika ada maskapai yang membuka rute penerbangan dari Jakarta ke Silangit dan sebaliknya, Nikson Nababan menyarankan agar wacana tersebut ditinjau ulang seraya menjalin komunikasi dengan kementerian terkait.
Komunukasi dengan maskapai penerbanganpun dilakukan. Pemenuhan syarat maskapai agar membuka rute ke Bandara Silangit diupayakan. Penandatanganan nota kesepahaman dengan Garuda membuahkan hasil. Akhirnya pada 22 Maret 2016, pesawat Garudapun mendarat mulus di Bandara Silangit diisusul oleh Sriwijaya yang juga ikut membuka rute dan terakhir Citilink dan Batik Air.
Selesai masa jabatan periode pertama, banyak lagi yang belum selesai. Berbekal niatan untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dirintisnya, Nikson Nababan kembali mencalonkan diri menjadi Bupati di Tapanuli Utara periode 2019-2024. Dengan menggandeng Sarlandy Hutabarat, pasangan ini berhasil memenangkan perhelatan pilkada 2019 dengan meraup 45,26 persen suara. Visi yang diusung tidak jauh beda dengan visi pada periode pertamanya yakni
“Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumberdaya Manusia yang Berkualitas serta Daerah Tujuan Wisata ” yang selanjutnya dijabarkan dalam 8 misi. Sebagaimana tekadnya di awal, bahwa pemerintahannya pada periode kedua akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan pada periode pertama.
“Di periode kedua tidak begitu sulit, karena melanjutkan program saya di periode yang lalu. Kita berharap dapat maksimal dan menyelesaikan seluruh program tersebut”, katanya dalam satu wawancara.
Gambaran umum yang dicapai pada kurun waktu 2019-2021 periode kedua ini meliputi : laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 mencapai 4,62 persen, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 1,50 persen akibat hantaman dampak musibah Covid19. Penurunan ini sedikit membanggakan karena dari 34 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Taput menjadi salah satu kabupaten yang pertumbuhan ekonominya positif di atas angka 1 persen dan pada 2021, angka ini kembali beranjak naik menjadi 3,54 persen. Kemiskinan Taput pada 2019 berada di angka 9,48 persen menjadi 9,72 persen di tahun 2021. Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan dari 73,33 persen menjadi 73,76 persen. Demikian halnya untuk Angka Harapan Hidup dari angka 68,46 tahun menjadi 86,76 tahun.
Untuk mencapai keberhasilan ini, Nikson Nababan telah melakukan banyak hal menjangkau semua sektor pembangunan. Untuk peningkatan SDM, Nikson mengatakan pemaksimalan pendidikan akan terus dilakukan. Karena salah satu tujuan dari pembangunan adalah pendidikan. Perbaikan lingkungan sekolah tetap dilakukan untuk memberikan tempat yang nyaman bagi anak didik belajar. Tidak saja melalui APBD, tetapi juga memperjuangkan dana pusat (salah satunya rehabilitasi 5 unit sekolah oleh Kementerian PUPR pada 2019 lalu) melalui jalinan komunikasi yang sudah terjalin baik.
Belum lama ini, Nikson Nababan baru membuka pelatihan berhitung metode Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan) untuk siswa dan guru jenjang SD bertempat di SMP Negeri 1 Tarutung. Pelatihan belajar menghitung dengan metode Gasing ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan pelajar menghadapi abad 21, serta menjadikan mata pelajaran Matematika tidak lagi menjadi momok buat pelajar di sekolah.
Masih dengan semangat dan cita-cita membara, pada beberapa kesempatan Bupati Nikson Nababan selalu menyampaikan harapannya atas dukungan seluruh pihak khususnya pemerintah pusat dalam mewujudkan berdirinya universitas negeri umum di wilayah Tapanuli Raya.
Dalam mempersiapkan SDM unggul, Tapanuli Utara menjalin kerja sama dengan Yayasan Satya Mitra Nusantara sebagai wadah untuk memberi kesempatan sekolah sambil bekerja di Jerman. Sebagai langkah awal, Nikson membuka Pusat Pelatihan Bahasa Jerman (Ausbildung) bertempat di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Silangkitang. Sebanyak 40 orang peserta dipersiapkan untuk selanjutnya akan mengikuti beberapa tahapan seleksi lagi hingga lulus untuk dikirim ke Jerman.
Pada momen itu Nikson menjelaskan, bahwa pelaksanaan pelatihan Bahasa Jerman ini merupakan salah satu upaya dan perhatian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam menciptakan SDM yang memiliki daya saing dan etos kerja yang tinggi, sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung SDM yang berkualitas.
Pada tahun 2019 lalu, Nikson Nababan juga telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Institut Teknologi Del dalam hal Pemanfaatan Teknologi Bioproses dan Manajemen Rekayasa. Dengan adanya penandatangan MOU ini diharapkan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan Institut Teknologi Del dapat saling berkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat khususnya dalam bidang inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian, bidang kesehatan, bidang kehutanan, bidang lingkungan hidup, bidang perikanan, bidang pariwisata, bidang pemberdayaan masyarakat desa dan bidang perindustrian dan perdagangan.
Di bidang kesehatan, Nikson Nababan meningkatkan kapasitas puskesmas dengan harapan 21 puskesmas di Taput dapat melayani 24 jam. Pengakreditasian seluruh puskesmaspun dilakukan dan sudah hampir rampung dilaksanakan di mana 9 puskesmas sudah mendapatkan akreditasi Puskesmas Madya, 11 Puskesmas Dasar dan tinggal 1 puskesmas yang belum terakreditasi.
Bupati Nikson Nababan juga tetap memberikan perhatian Jaminan Kesehatan bagi masyarakat tidak mampu dengan menyisihkan APBD setiap tahunnya dan hingga saat ini sudah terlayani sebanyak 34.671 jiwa. Angka tersebut belum termasuk jaminan kesehatan yang dibiayai melalui APBN dan APBD Provinsi.
Pemberian makanan tambahan baik bagi ibu hamil, bayi, balita dan anak sekolah tetap dilanjutkan. Pembinaan lansiapun demikian mulai dari pemberian makanan tambahan, kebugaran sampai pada pemeriksaan kesehatan yang tetap didampingi oleh petugas kesehatan. Pengentasan stunting juga dilakukan melalui koordinasi yang baik antara perangkat daerah dengan harapan akan mempercepat penekanan angka stunting di Taput.
Pembenahan RSUD Tarutung tetap berkelanjutan. Penambahan dokter spesialis dilakukan. Dari data yang ada, pada tahun 2016 terdapat 18 dokter spesialis, bertambah menjadi 31 pada tahun 2019 dan bertambah lagi pada tahun 2021 menjadi 34. Sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan Pasien Covid-19, RSUD Tarutung telah difasilitasi dengan Ruang ICU berapasitas 7 tempat tidur dan Ruang Perawatan Pasien berkapasitas 25 tempat tidur serta laboratorium untuk test PCR yang diresmikan pada 2020 lalu. Untuk menunjang pelayanan agar lebih maksimal, di RSUD Tarutung telah dilakukan rehabilitasi total Gedung Pemulasaran Jenazah Covid-19, Rehabilitasi Total Gedung Instalasi Gizi untuk Penanganan pasien Covid-19, Rehabilitasi Total Gedung Poliklinik Paru Penanganan pasien Covid-19 dan rehabilitasi total Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Penanganan Covid-19.
Pertanian yang merupakan sektor pengampu misi juga tetap mendapat perhatian. Dalam materi kuliah umum yang disampaikan oleh Nikson Nababan dihadapan mahasiswa/i Magister Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan
Pembangunan Universitas Indonesia tahun 2021 lalu, dia mengatakan bahwa ada 4 sektor yang menjadi fokus utama APBD Taput salah satunya pertanian. Kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan misi Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan merupakan lanjutan yaitu melalui program pupuk bersubsidi bayar pasca panen, pasar lelang komoditi pertanian yang didukung dengan program jaminan harga, program mekanisasi pertanian, teknologi pertanian dengan penyediakan alat-alat pertanian secara gratis serta pemberian bibit/benih pertanian.
Untuk mendukung kelancaran usaha pertanian, Bupati Taput melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengadaan alat berat untuk pembukaan jalan interkoneksi antar desa dan juga antar dusun.
“Apabila infrastruktur sudah tersedia di desa, maka masyarakat akan berpikir lebih matang lagi untuk merantau ke kota. (Untuk itu) Kita harus menguatkan desa,” jelasnya.
Dengan kekuatan anggaran yang dimiliki, dalam kurun waktu dua tahun (2020-2021) Nikson Nababan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani di 203 lokasi, pembangunan jaringan air tanah dalam 73 unit, pembangunan jaringan irigasi desa di 33 lokasi dan pembangunan embung 2 unit.
Pembentukan dan penguatan lembaga desa yang menunjang sektor pertanian dilakukan melalui pembinaan BUMDes dengan harapan BUMDes akan menjadi pasar distribusi hasil-hasil pertanian.
Penguatan kelembagaan desa ini makin dipertajam dengan pelaksanaan Program Data Desa Presisi, yakni informasi di desa akan menjadi informasi yang akurat sehingga dapat menentukan keberhasilan pembangunan serta menentukan ketepatan perencanaan dan implementasi dalam pembangunan desa. Untuk tiu, Nikson telah lebih dahulu memetakan Desa di Tapanuli Utara yang akan dibuat percontohan Data Desa Presisi. “Kita akan membuat pelatihan terhadap pemerintah desa agar konsep Data Desa Presisi ini dapat diterapkan di Tapanuli Utara” katanya.
Perbaikan infrastruktur jalan pun tetap dilakukan. Dua tahun anggaran yang disediakan untuk program jalan, kondisinya pada tahun 2021 dari 1.074,01 km
panjang jalan kabupaten, 563.010,00 km jalan kondisi baik dan 165.939,00 km dalam kondisi sedang.
Pada sektor permukiman layak, selama kurun dua tahun terakhir Nikson Nababan (melalui APBD) telah membangun MCK sebanyak 17 unit dan Tangki Septik Skala Individual Perdesaan sebanyak 292 unit, pembangunan jalan lingkungan 11.192,05 meter, drainase lingkungan 5.509 meter dan tembok penahan tanah 99,1 meter, Pembangunan LPJU 116 titik dan Pembangunan Lampu Penerangan Kota 137 titik.
Untuk perbaikan rumah tidak layak huni, melalui bantuan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten telah dilakukan bedah rumah sebanyak 1.320 unit tahun 2020 dan 1.592 unit tahun 2021. Dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum, tahun 2021 telah dilakukan pembangunan 12 unit SPAM dan 1 unit peningkatan. Kucuran anggaran APBN yang tidak sedikit untuk membiayai proyek vital di Tapanuli Utara pun sudah terealisasi. Sebut saja untuk pembangunan jalan lingkar Ir. Soekarno di Siborongborong dan Pembangunan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) IKK Tarutung yang diperkirakan akan memenuhi kebutuhan 5000 SR di wilayah Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siatasbarita.
Dalam hal perbaikan organisasi, Nikson tetap melakukan penataan birokrasi dan percepatan pelayanan kepada masyarakat. Penatausahaan keuanganpun masih terlihat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian pertanggungjawaban keuangan oleh BPK dengan predikat WTP selama dua tahun berturut-turut.
Di periode kedua, hantaman terberat datang dengan mewabahnya Covid19 sejak tahun 2020. Kepanikan, ketidak pastian dan ancaman kesehatan melanda dunia dan berdampak pada perekonomian yang bergerak lambat bahkan menurun. Hal ini akibat kebijakan pemerintah yang membatasi mobilitas penduduk. Nikson Nababan harus merubah strategi bagaimana agar perekonomian Taput tetap bergerak di samping kesehatan masyarakatnya terjaga. Sejak Covid19 dinyatakan sebagai pandemi, Nikson Nababan telah beberapa kali melakukan rasionalisasi anggaran untuk kemudian memfokuskannya pada kegiatan yang sifatnya penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Di samping APBD, kucuran anggaran pusatpun diupayakan. Momentum Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh Pusat tidak disia-siakan. Pada tahun 2020 dan 2021 bantuan itu diperoleh dan digunakan untuk mendanai berbagai kegiatan yang diharapkan akan menggerakkan pemulihan ekonomi melalui pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya padat karya. Dan kebijakan ini telah mendongkrak perekomian Taput
berada di angka 1,5 persen sehingga tidak terjun bebas mendekati nol bahkan ada yang negatif sebagaimana dialami oleh daerah lain. Pasca pandemi Covid19, berangsur-angsur situasi itupun makin membaik.
Banyak yang mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Nikson Nababan selama 8 tahun menjabat. Nikson beberapa kali digadang-gadang sebagai Bupati Inspiratif oleh berbagai lembaga. Nikson Nababan yang lahir bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Utara memang layak mendapatkan itu. Nikson memang benar-benar petarung sejati. Namun dalam membangun Tapanuli Utara Nikson selalu meminta kerja sama dari seluruh elemen masyarakat. Hal itu juga disampaikannya pada acara Audiensi SMSI Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (9/10/2021) tahun lalu di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati.
“Saudara-saudaraku semua, mari kita sama-sama membangun Taput. Saya juga minta saran dan masukan yang positif dari semua pihak. Saya meminta kerja samanya dalam menjalankan program pemerintah demi kemajuan daerah dan masyarakat yang dituangkan dalam tulisan dan karya karya jurnalistik.” ucapnya.
Tidak lupa, Nikson menitip agar cita-cita berdirinya Universitas Negeri Umum di Taput mendapat dukungan dari para jurnalis yang tergabung dalam SMSI demi kemajuan pendidikan dan ekonomi Tapanuli Raya. Ia yakin dengan adanya universitas tersebut, kesejahteraan masyarakat Taput dalam berbagai bidang bisa tumbuh pesat. “Jika universitas negeri umum berdiri di Tapanuli Raya. Akan ada kamajuan dalam beragam aspek, terutama dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat.” jelasnya.
Terakhir, dalam ajang lomba inovasi daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2022, yang diikuti oleh 23 kabupaten/kota, Kabupaten Tapanuli Utara menjadi satu-satunya daerah yang meloloskan 3 inovasi. Semoga hasil lomba ini
membanggakan Tapanuli Utara, sebagai kado ulang tahun emas bagi Nikson Nababan dan hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara yang ke-77.
Kesimpulan
Secara garis besar, banyak perubahan ke arah yang lebih baik telah dicapai selama 8 tahun Nikson Nababan menjabat. Hal ini ditunjukkan oleh indikator yang umum digunakan dalam menilai keberhasilan pembangunan daerah salah satunya laju pertumbuhan ekonomi yang berangsur-angsur baik. Sejak penurunan di angka 4,12 tahun 2016 keadaan membaik hingga di tahun 2019 mencapai 4,62 persen. Keadaan di angka 1,50 persen di masa pandemipun (2020) masih layak diapresiasi melihat daerah lain pertumbuhannya ada yang sudah negatif. Jumlah penduduk miskinpun berkurang. Tahun 2014 berada diangka 32.230 jiwa dan di tahun 2021 tinggal 29.210 jiwa walau krisis ekonomi nasional terjadi di 2020 akibat pandemi Covid19.
Di samping itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari tahun ke tahun di mana tahun 2014 masih di angka 70,70 namun di tahun 2021 sudah mencapai 73,76. Hal ini didukung oleh Angka Harapan Hidup naik dari tahun 2014 (67,25) menjadi 68,76 pada tahun 2021. Pelayanan kesehatan juga berangsur-angsur baik. Program perlindungan ibu hamil, bayi dan lansia benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Demikian juga halnya sektor pendidikan, kemudahan-kemudahan yang diberikan dalam pembiayaan sekolah serta bantuan pendidikan bagi mahasiswa sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Penataan birokrasi, pengelolaan keuangan dan perencanaan penganggaran sudah semakin baik. Laporan keluhan masyarakat atas pelayanan yang diberikan semakin berkurang. Perolehan WTP 7 kali berturut-turut adalah konsistensi yang patut dibanggakan. Kenaikan pendapatan Tapanuli Utara selama 8 tahun menjabat mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014, besar APBD Taput masih di angka 839.7 juta dan di tahun 2021 sudah mencapai 1,5 T.
Tentunya keberhasilan yang dicapai ini tidak akan dapat memuaskan semua pihak. Capaian yang diraih tentunya harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Permasalahan yang masih ditemukan di tengah masyarakatpun harus dicarikan solusi seperti penyediaan lapangan kerja, masalah lingkungan/penanganan bencana alam, konflik kepemilikan tanah, pengembangan pariwisata, bantuan permodalan, stabilitas harga pertanian dan pemasaran hasil komoditi.
Banyak yang sudah dicapai, namun masih banyak pula yang perlu dibenahi. Usaha yang sudah dilakukan harus dibarengi dengan evaluasi. Penyaluran bantuan harusnya ditindak lanjuti dengan pemantauan. Dengan demikian dapat
diketahui apakah program yang dilakukan tepat sasar, berdampak atau tidak sama sekali.
Jiwa entrepreneur di kalangan mudapun perlu ditumbuhkan. Hal ini untuk mengimbangi kebutuhan lapangan pekerjaan di Taput di samping sektor pertanian. Taput yang merupakan bagian dari KSPN Danau Toba adalah salah satu aset dan kesempatan.
Landasan berpikir Nikson Nababan, membangun dari desa adalah ide briliant karena logikanya desa maju maka dengan sendirinya kabupaten maju. Penguatan desa melalui penyiapan data desa presisi patut didukung. Karena keberadaan data ini akan lebih mengakuratkan perencanaan pembangunan dan kebutuhan anggaran sehingga diharapkan penyediaan data ini dapat diselesaikan secepatnya.
Saran
Semoga melalui karya trulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara. Kita berharap kedepan Pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara lebih serius lagi melkasanakan pembanguan ditrengah masyarakat melalui proposal yang diusulkan ke pemerintah Pusat. Sebagai nama slogan Bapak Joko Widodo. Keja,kerja,kerja. Jika ada kata dan penulisan yang salah,saya mohon maaf. Tuhan menyertai kita semua.