Sebanyak 6 orang peserta keluar sebagai pemenang lomba cipta puisi yang mengusung tema “Merdeka Dari Pusaran Narkoba” yang diselenggarakan DPD Garda Pemuda Nasdem Pematangsiantar.
Dari hasil seleksi panitia, dari 6 orang pemenang, 3 di antaranya yakni Rica Wilandari sebagai juara pertama, Fachrul Roza sebagai juara ke dua, disusul Titan Sadewo di posisi juara ke tiga.
Sedangkan 3 lainnya yang merupakan pemenang harapan, adalah Maringan Damanik sebagai juara harapan pertama, disusul Muhammad Dwi Rahman dan Putri Gurning di posisi juara harapan ke dua dan tiga.
Adapun pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah, dilakukan langsung oleh Ketua DPD Garda Pemuda NasDem Pematangsiantar Romeyan Siahaan, dan dihadiri oleh kepala BNN Kota Pematangsiantar AKBP Sinuhaji, Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar AKP Erwin Tito.
“Saya sangat apresiasi sekali dengan para Pemuda Siantar yang ikut serta pada acara Perlombaan Cipta Puisi ini,” ujarnya di Siantar Hotel, Jalan WR Supratman, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Jumat (17/8/2018).
Perlombaan itu, lanjut Romeyan, sengaja diadakan guna menjauhkan para generasi penerus bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkoba yang belakangan ini kian memprihatinkan.
“Saat ini, hampir setiap hari ada para pelaku atau penyalahguna ditangkap. Semoga dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, para generasi muda dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba,” ucap Romeyan
Sementara itu, Romeyan menyesalkan soal tidak adanya perwakilan dari Pemko Pematangsiantar yang hadir dalam acara tersebut. Padahal, sebelumnya panitia sudah memberikan undangan dan diharapkan dapat memberikan dukungan untuk memusnahkan peredaran narkoba di kota paling toleransi di Indonesia ini.
“Saya memang menyesalkan dengan dengan tidak hadirnya perwakilan dari mereka (Pemko Pematangsiantar). Padahal kota kita ini sudah darurat sekali soal peredaran narkoba,” tuturnya.
Sementara itu, kepala BNN Kota Pematangsiantar AKBP Sinuhaji dalam kesempatannya, memberikan motivasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada kaum muda.
“Khususnya Siantar – Simalungun, untuk peredaran narkoba sudah terbilang gawat darurat. Dimana kita lihat setiap harinya ada dua sampai tiga orang terlibat kasus narkoba dan harus diproses secara hukum,” ucap Sinuhaji.
Sebagai bentuk apresiasi, karya para pemenang tersebut nantinya akan diterbitkan dalam sebuah buku. (zainal)
Discussion about this post