Maling kelas coro beraksi di Jalan KS Tubun, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Rabu (26/2) yang diperkirakan berlangsung pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Arta Guine Naibaho (35) pun kehilangan dua unit Hp merk Xiomi, Uang Tunai Rp 3 Juta dan Tabung Gas 3 kilogram. Arta pun selanjutnya mendatangi Polsek Siantar Utara sekitar pukul 12.30 WIB untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Artha menceritakan kejadian naas yang menimpahnya itu pada Rabu (26/2) siang sekirtar pukul 15.00 WIB .
“Saat itu, aku sudah dalam keadaan tidur di dalam kamar. Tiba-tiba pas bangun jam 4 pagi, Hp yang ku genggam di tanganku uda nggak ada,”ujarnya.
Setelah sadar Hp miliknya raib, korban melihat buku tabungan berisi uang tunai Rp 4 juta diselipkan serta Hp satu lagi yang dicasnya dalam kamar juga raib.
“Hp ku dua bang, satu ku pegang, satunya lagi ku carger. Baru, sama buku tabungan yang ada uang tunainya itu lah di ambilnya, disaat aku masih tidur,”cetusnya.
Tak hanya itu, pelaku juga menggondol tabung gas milik korban. Korban mengaku, pelaku berhasil masuk dari pintu kamar mandi tanpa dikunci.
Bahkan, pelaku membuka pintu dapur. Dimana Pelaku memasukkan tangan ke pentilasi dan berhasil membuka kunci grendel pintu.
“Habis masuk dari pintu kamar mandi yang tidak di kunci, pelaku masuk dari pintu dapur yanh grendel pintu bisa dibukanya dari pentilasi,”tambahnya.
Korban menambahkan, bahwa pelaku yang masuk ke rumahnya bernama J. Warga sekitar sekaligus orang yang suka pakai narkoba, hingga pengangguran.
“Aku yakin si pelaku itu si J warga sini juga. Dia itu pengangguran, kerjanya narkoba dan mencuri. Sering dia ditangkap warga sini juga,”jelasnya.
Mendapati barang berharganya telah hilang. Korban kemudian mendatangi Polsek Siantar Utara. Tetapi, Korban menyebut jika dirinya dipersulit.
“Dipersulit lah, masak uda di cek TKP Polisinya malah bilang mana kotak HP nya. Karena kalau tidak ada kotak Hp tidak bisa ditindaklanjuti,”cecarnya.
Masih kata korban, bahwa buku tabungan berisi uang miliknya yang dicuri. Dibuang pelaku yang didapati korban didekat pintu kamarnya.
“Itukan seharusnya uda bisa jadi bukti sama polisi. Mesti kali nanyak kotak HP, sedangkan aku rugi sekitar Rp 7 juta. Itu pun laporan ditolak,”tutupnya.
Terpisah, Kapolsek Siantar Utara, AKP Lintas Pasaribu yang dikonfirmasi menanyakan kapan dilaporkan dan menyampaikan akan melakukan pengecekan atas laporan tersebut.
Selanjutnya berselang waktu, Kapolsek Siantar Utara kembali menghubungi Newscorner.id sekitar pukul 17.00 WIB dan mengatakan bahwa kemungkinan korban diminta mengambil kotak HP oleh anggotanya, pun demikian Kapolsek meminta agar korban datang lagi ke Polsek danlangsung menemui Kapolsek.
“Gini bang, saya liat di buku mutasi adanya dicatat, cuma mungkin disuruh ambil kotak hp bukan ditolak itu. Gitu pun suruh aja ibu itu ke polsek kalau mau buat lapora resmi, suruh jumpai saya kapolsek pak,” terangnya.
Discussion about this post