Bukankah kita diciptakan untuk saling berbagi dan saling mengasihi. Sebuah berita tentang kehidupan seorang nenek tua yang mengalami kebutaan dan tinggal di antara himpitan bangunan gedung beredar luas dan viral di media sosial.
Postingan yang membuat netizen dan orang yang membacanya meneteskan air mata ini terjadi di Ponorogo. Sebagian pembaca menyalahkan tetangga, sebagian lainnya mempertanyakan pemerintah setempat yang dinilai tidak tanggap atas kodisi tersebut.
Kondisi nenek tersebut diperparah dengan akses menuju tempat tinggalnya yang hanya selebar kurang lebih 30 Cm. Ruang kosong di antara hipitan tembok bangunan warga lainnya.
Beredarnya poto dan tulisan tersebut setelah diposting akun facebook Judy Houyai Judy Houyai pada 14 Oktober pukul 16:57 WIB.
Dalam postingan yang melampirkan empat foto tersebut, dua poto masing-masing memperlihatkan seorang pria, dengan bersusah payah melewati celah bangunan untuk masuk ke lokasi tinggal nenek tersebut. Sedangkan dua poto lainnya memperlihatkan kondisi nenek tersebut.
Berikut Tulisan yang ditambahkannya bersama empat poto kondisi tempat tinggal nenek tersebut,
“Ya Alloh sangat kasihan…miris banget
Simbah sudah sepuh…
Pernahkah terfikir jika simbah meninggal…bagaimana caranya membawa jenazahnya…
ya Alloh…
BU SRI,, YANG BUTA DAN SENDIRIAN ITU,,RUMAHNYA TERJEPIT DIANTARA BANGUNAN DISAMPINGNYA,,.
RUMAH SEUKURAN,,,2X4 ITU,,,HANYA TERDAPAT LORONG SEMPIT,,SELEBAR 30 CM..UNTUK SARANA MASUK,,.
Sepertinya terlalu sulit dan dan banyak kalimat untuk bisa menggambarkan kondisi Bu Sri, yang sebenarnya hidup di kawasan tengah kota Ponorogo ini.
Karena untuk sekedar menemukan bahkan bisa masuk kerumahnya saja nyaris tidak bisa.
Jalan menuju rumahnya telah tertutup dari semua sisi.
Hanya tersisa lorong gang kecil selebar 30cm saja, diantara celah bangunan rumah.
Itupun hanya satu jalar saja dan harus melewati dapur_rumah tetangganya.
Rumah yang ia tinggali juga tak kalah sempit.
Hanya berukuran sekitar 2X4 meter saja.
Ruangan sesempit itu sudah merupakan ruang tidur, duduk, masak, dan kamar mandi/wc, yang menjadi satu ruangan.
Tak ada perabot lainnya kecuali amben sebagai tempat tidur dan duduknya.
Bu Sri yang buta dan belum pernah menikah
ini hanya hidup sendirian saja dirumahnya di Jl.Argopuro gg.1 kel.Bangunsari rt 04 rw 01 kec.Ponorogo kab.Ponorogo.
Untuk hidup makan dan minum kesehariannya diberi oleh tetangganya.
Salam Solidarity #KDAR
( Menyapa Dhuafa Dengan Cinta )
Bagi yg ingin mmbntu simbah, monggo hubungi komunitas #ponorogo_peduli” demikian ia menuliskan.
++
Sejah diposting, unggahan tersebut sudah dibagikan hingga 19 ribu kali dan direspon sebanyak 27 ribu pengguna facebook. berbagai komentar dan tanggapan pun dituliskan netizen dalam kolom komentar. sedikitnya 12500 komentar tertuang dalam postingan tersebut.(Vay)
Sumber: Facebook
Discussion about this post