Susi diam dan meneruskan pekerjaannya mengisi raport. Sementara Lucen menidurkan Dany di tempat tidur. Saat itu Susi sempat berpikir setelah Dany tidur nantinya akan diantarkan ke ibunya.
Namun hingga Dany tertidur pulas, tak juga diantarkan. Susi pun menanyakan kepada Lucen, apakah Dany tidur bersama mereka.
Jawaban Lucen, Dany tak bisa tidur tanpa AC, maka dia akan tidur bersama mereka. Susi mulai kesal, malam ketiganya setelah menikah harus seperti itu. Padahal, kamar sudah dihiasi balon dan lainnya sebagai pengantin baru.
Menurut yang diketahui Susi dari istri Pendeta Mungkur, biasanya anak tersebut dan ibunya tidur di kamar bawah dengan kipas angin. Sementara kamar yang mereka tempati adalah kamar Andro.
Ia pun turun ke lantai bawah dan membawa raport siswa yang dikerjakannya. Namun ia kembali heran melihat Erlinda yang tengah bersantai main HP di lantai bawah.
Sementara anaknya dibiarkan berada di kamar mereka di lantai dua. Susi segera naik lagi ke lantai dua dan menemui Lucen.
“Hebat ya, adik perempuanmu (Erlinda) nyantai main-main handphone di bawah, kau malah momong anak di sini,” kata Susi kepada Lucen.
Namun mereka malah terlibat perdebatan. Lucen marah padanya sampai menghempaskan pakaian ke wajah Susi.