Tiba-tiba di tengah perdebatan mereka, ada masuk pesan ke BBM Lucen. Rupanya pesan masuk dari Erlinda.
“Turun kau ke bawah, bikin susu si Dani dan gantikan bajunya,” demikian isi BBM tersebut.
Dengan segera Lucen pun turun ke lantai bawah mengambil pakaian Dany dan susu. Ia lanjut ke dapur yang ada di lantai dua, di sebelah kamar mereka.
Saat membuatkan susu, Susi mengikutinya ke dapur dan memperhatikan Lucen. Usai Dany minum susu, Lucen pun mengganti pakaiannya.
Ia merasa sakit hati sebenarnya, melihat suaminya diperlakukan seperti itu. Karena yang ia tahu, dalam tatanan kehidupan adat Batak, hal tersebut sudah sangat tak wajar. Mengingat posisi Lucen sebagai Hula-hula Erlinda.
Susi tak terima. Ia menelepon kakaknya agar esok datang bersama abangnya ke rumah tersebut. Ia tak kuat dengan apa yang dialaminya.
Usai menelepon, kembali terjadi perdebatan dirinya dengan Lucen. Susi emosi dan menanyakan kepada Lucen anak siapa sebenarnya si Dany.
“Anak siapa sebenarnya Dany ini? Jangan-jangan anak kau! Kok gitu kali kau sama dia? Banyak keponakanmu, bukan dia aja! Ada anak Eda Angel, ada Eda Pulo. Mereka juga semua di bawah, kalau memang digigit nyamuk seperti alasannmu. Bahkan si Ela, anak eda Pulo masih umur dua tahun, kok gak sekalian dibawa ke sini?” kata Susi.