Rumah sakit adalah tempat bagi setiap orang untuk mendapat kesembuhan. Profesionalisme petugas medis pun menentukan pelayanan sebuah rumah sakit apakah layak atau tidak.
Di rumah sakit, perawat dituntut untuk melakukan tindakan keperawatan, seperti memberikan pelayanan yang memuaskan dan meyakinkan kepada pasien maupun keluarga pasien.
Namun apa jadinya jika perawat di rumah sakit tak bisa memasang infus?
Seperti yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial usai kisah kematian seorang bayi dituliskan oleh salahsatu anggota keluarganya.
Postinga itu menjadi viral setelah ribuan netizen yang bersimpati membagikan postingan tersebut ke lini masa mereka bahkan ke dalam grup berpenghuni ratusan ribu netter.
Adalah Herawati Hera, pemilik akun tersebut. Dia menceritakan bahwa bayi adiknya meninggal dunia lantaran tak ada petugas atau perawat RSUD Aceh Singkil yang bisa memasang infus pada bayi.
Disebutkan, petugas atau perawat yang dapat memasang infus pada bayi sedang dalam perjalanan ke Kota Medan.
Herawati Hera juga meluapkan kekecewaannya terhadap kinerja pegawai RSUD Aceh Singkil.
Kami sekeluarga sangat kecewa bayi lahir secara sc hari kamis jam 15.30 keluar dari kamar operasi bayi dlm keadaan nangis dng bb 2,6 langsung d bawak k ruang anak,hari jumat jam 9 pagi dr spesialis ank visite dan menyarankan unk pemasangan infus agar bisa di masukan antibiotika.
Tapi Apa???
Infus tak terpasang juga dng alasan yg pande ambil infus bayi lg otw ke medan setelah keluarga marah2 infus baru terpasang jam 4 sore sementara keadaan bayi sudah memburuk jam 7 mlm dr spesialis nya dtg dan keadaan bayi uda memburuk jam 8 mlm sibayi di nyatakan meninggal dan dr spesialis nya mengatakan maaf ini mmg kelalaian kami pihak Rs.
Yg saya pertanyakan apakah Rsud sebesar ini cuma punya ahli pemasangan infus unk bayi cuma 2 org???
Tolong unk petinggi Aceh singkil supaya d tambah ahli pemasangan infus unk bagi d rsud ini, klo lah ahli pemasangan infus tdk d tempat uda mati lah bayi2 yg ada d Rsud ini.
Kejadian bayi meninggal itu pun menuai beragam tanggapan dari para netizen.
Imel Alfaresta Irawan: “Inalillahi wa Inailaihi roji’un… Ikhlaskan ya Bu.. semoga Allah memberikan Yang terbaik untuk ibu.. dan memberikan balasan setimpal bagi yang menyakiti hati ibu dan keluarga”
Sahat Zachzeus Simbolon: “Proses aja secara hukum klo memang ada kelalaian pihak rumah sakit.”
Mandri Risanti: “innalillahi wa innalillahi raji’uun… ada y bisa membayangkan, ibu tsb hamil 9 bln dengan membawa anak dlm kandungan-a kesana kemari… tiba hari-a lahir, asi belum kering tapi bayi sudah pergi ????”
Discussion about this post