Hujan deras yang mengguyur bumi Tapanuli sejak Selasa(28/1) hingga Rabu (29/1) dini hari menyebabkan banjir melanda Kecamatan Barus, Kolang,Tukka. Banjir yang paling parah melanda Daerah Desa Pasar Terandam, Desa Bungo Tanjung, Desa Kinali, Desa Kampung Mudik Kelurahan Pasar Batu Gerigis dan Padang Masiang dengan ketinggian air sekitar 80 Cm.
Sejumlah warga pun telah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan sebagiannya lagi masih tetap tinggal di rumah. Banjir ini pun telah merenggut korban jiwa. Dua orang pengendara mobil terjebak dan masuk ke dalam sungai. Saat itu mereka melintas Desa Kampung Mudik.
Informasi dihimpun, mobil korban ditemukan tersangkut di bronjong pinggir sungai, lalu Warga Desa Kampung Mudik berusaha mencari korban.
Namun yang ditemukan hanya satu orang, an. Idwarnisyah (55) warga KelurahanPadang Masiang Kecamatan Barus, sementara seorang lainya masih dalam proses pencarian.
Di Kecamatan Kolang, banjir melanda Lingkungan II Kampung Melayu Kelurahan Kolang Nauli akibat meluapnya Sungai Kolang, sedangkan di Kecamatan Tukka di Lingkungan IV Barung Barung Kelurahan Sipange banjir sempat menggenangi tiga unit rumah warga.
Saat ini Polres Tapteng , TNI dan Pemerintah Kab Tapteng, serta Bantuan SAR dari Kota Sibolga sudah memberikan bantuan pencarian korban dan pembuatan dapur umum untuk membantu korban yg tertimpa musibah banjir.
Kapolres Tapteng turun langsung dan kerahkan personil bantu warga Korban Banjir pada Rabu(29/1) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB
Sementara itu sepasang suami istri Nasim Sihotang dan Tiarbin Br Sihombing sempat dilaporkan hilang saat banjir menerjang Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Selasa (28/1/2020) malam.
Informasi berasal dari Yovie Sihotang, mahasiswa di Kota Sibolga yang berasal dari Barus. “Kakekku dan nenekku, namanya Nasim Sihotang dan Tiarbin Br Sihombing,” ungkap Yovie kepada wartawan.
Yopie menyampaikan kakeknya bermukim di gubuk tak jauh dari bibir sungai di Desa Bunga Tanjung. “Orang itu di kebun tidur bang, dekat sungai gak tau orang itu kalau banjir bandang,” ungkapnya.
Namun terakhir pasangan suami istri itu berhasil ditemukan. Keduanya berhasil selamat karena menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.
Discussion about this post