Menteri Koodinator (Menko) Maritim Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018). Tiba di posko, Luhut langsung menggelar rapat dengan instansi terkait, di antaranya Dinas Perhubungan, Basarnas, TNI dan Kepolisian.
Pantauan wartawan, rapat membahas perkembangan evakuasi KM Sinar Bangun hingga perbaikan sistem transportasi di Danau Toba.
Usai mendengar penjelasan dari Tim Gabungan, Luhut pun maju ke hadapan forum untuk memberikan komentarnya.
Luhut baru awali pembicaraan.
“Jadi, selamat pagi…” ujarnya di ruangan seadanya Posko Basarmas di kawasan Pelabuhan Tigaras, posko pencarian korban KM Sinar Bangun.
Hari ini genap dua pekan KM Sinar Bangun karam, sejak Senin (18/6/2018).
Tak disangka, saat hendak berbicara, aktivis dari Jakarta Ratna Sarumpaet dari bagian belakang langsung menyerocos bicara.
Akhirnya Luhut malah terlibat cekcok dengan Ratna Sarumpaet.
Ratna langsung memotong ucapan Luhut yang membuat Menko Maritim ini mengeraskan nada suaranya.
“Saya sedang berbicara. Nanti Anda (Ratna Sarumpaet) berbicara,” ucap Luhut.
“Bapak kok marah-marah, gitu!” timpal Ratna.
“Saya tidak marah. Suara saya memang besar,” jawab Luhut.
Cekcok keduanya berlanjut hingga Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan menghampiri Ratna.
Walau sudah dihampiri Kapolres, Ratna tak kunjung berhenti berbicara hingga suasana semakin memanas.
“Saya berbicara mewakili keluarga,” tutur Ratna.
Luhut pun tak mengizinkan Ratna berbicara dalam forum tersebut.
“Saya mau berbicara langsung dengan mereka (Keluarga penumpang KM Sinar Bangun). Tak perlu diwakili,” ucap Luhut.
“Oh Menko begitu ya?” sahut Ratna lagi.
“Aku mendampingi keluarga korban. Anda tidak boleh malarang,” kata Ratna, sampai berita ini ditulis belum diketahui keluarga korban siapa yang ia dampingi.
Luhut menjawab, “Saya memang akan bicara langsung dengan mereka. Tidak ada perlu dengan Anda. Kami sedang rapat ini. Saya tidak ada urusan dengan Ratna Sarumpaet.”
Seorang warga menceltuk, “Kami warga, beri waktu bicara pak Menteri.”
Luhut menjawab, “Saya memang datang untuk membahas ini (pencarian 164 korban KM Sinar Bangun, Red. Nanti bicara dengan kalian.”
Di sela cekcok, seorang perempuan langsung berdiri.
“Ibu.. Saya lebih paham lagi Danau Toba. Jangan disalahkan pemerintah, masyarakat juga ada salahnya,” ucap perempuan tersebut ke Ratna.
“Kamu jangan mau dibayar!” teriak Ratna lagi.
“Saya tidak dibayar,” jawab perempuan itu lagi.
Melihat Ratna tak bisa dikontrol, Luhut kembali melontarkan kata bernada tinggi.
“Kau boleh macam-macam sama yang lain, sama saya jangan,” ucap Luhut.
Situasi di Posko semakin tak terkontrol. Seorang perempuan yang merupakan keluarga dari penumpang KM Sinar Bangun meminta semua pihak untuk tak ribut.
“Jangan ribut-ribut. Tenang semuanya, saya sudah capek,” ucap perempuan tersebut sembari menangis.
Mantan Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung pun langsung memeluk perempuan tersebut.
JR Minta Keluarga Ikhlas
Ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun mengikuti pertemuan dengan Basarnas, Pemkab Simalungun, KNKT, Jasaraharja, Polres Simalungun, dan TNI di Balai Harungguan Djabanten Damanik, Pemtangraya, Kanupaten Simalungun, Minggu (1/7/2018).
Discussion about this post