Sesosok mayat pria yang diduga korban pembunuhan ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan di semak belukar perbatasan Desa Tandem Hilir I dengan Desa Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Senin (4/9) petang.
Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh Doni Erlangga (19) dan Anan Prayoga (18) warga Jalan Pasar I, Dusun VIII, Desa Tandam Hilir I, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, saat akan mencari rumput.
Mayat korban sendiri sudah dalam kondisi membusuk, dengan posisi tubuh tergeletak dan leher terjerat ikat pinggang, tepat di tepi saluran irigasi di bawah pohon beringin.
Oleh kedua saksi mata, temuan tersebut kemudian mereka laporkan kepada warga sekitar, untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Desa Tandam Hilir I, Heriyanto, dan Kapolsek Binjai, AKP Arnawati.
Setiba polisi di lokasi kejadian, kedua saksi mata segera dimintai keterangannya. Sebaliknya, sesaat setelah polisi melakukan oleh tempat kejadian perkara, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa menuju RSUD Dr RM Djoelham, Kota Binjai, guna menjalani proses autopsi.
Kasat Reskrim AKP Ismawansa, mengaku, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki dugaan penyebab kematian korban.
“Dilihat dari kondisinya, diduga korban telah meninggal dunia sejak sepekan sebelumnya, dan tewas akibat dibunuh. Pasalnya, kita menemukan jeratan ikat pinggang pada leher korban,” terang Ismawansa.
Selain itu, lanjutnya. Korban diduga bernama Abdul Haris, pria berumur 51 tahun, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, yang dikenal sebagai tenaga pengajar di SD Negeri 050660 Stabat.
Hal tersebut diketahui setelah beberapa warga setempat mengenali kemeja, celana, dan cincin yang digunakan korban. Apalagi menurut keterangan pihak keluarga, Abdul Haris telah pergi meninggalkan rumah, sejak 25 Agustus 2017 lalu.
“Saat ini, kita masih mengumpilkan keterangan dari pihak keluarga dan sejumlah saksi mata, serta mempelajari hasil olah empat kejadian perkara, guna menyelidiki pihak yang diduga sebagai pelaku pembunuh korban,” terang Ismawansa.
“Mengenai penanganan mayat korban, saat ini Tim Medis RSUD Dr RM Djoelham, Kota Binjai, masih melakukan proses autopsi. Namun jika proses tersebut telah selesai dilakukan, maka korban akan dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan,” imbuhnya. (JUF)
Discussion about this post