Kematian Antoni Liu (28) menyisakan sejumlah kenangan bagi sahabatnya. Jimi AS salah seorang sahabat dekat anak bungsu dari dua bersaudara ini memiliki firasat buruk dan gelisah tidurnya. Disaat yang berdekatan dan hampir bersamaan, Jumat (4/8) pagi sekitar pukul 04.20 WIB, peristiwa naas di pagi yang dingin merenggut nyawa Antoni liu atau yang sering dipanggil Liu ko pin.
Hal ini diceritakan sahabat dekatnya Jimi AS. Meski usia mereka terpaut jauh, ia juga menyebutkan kalau mereka sudah seperti saudara dan ia pun mengenal abang Antoni. ”Umurku sama dia jauh bg.. tpi udh jadi kayak teman sebaya, dekat juga aku sama abangnya. Dulu jaga net aku.. dia pas belum kerja di porsea ku kasih main gratis.. rokok ,makan sama-sama”kisahnya.
Tentang firasat buruk yang dialaminya, Jimi pun menjelaskan secara detail.
“Saya juga punya firasat buruk tadi malam, terakhir tadi malam saya masih ada chat sama dia. Dekat banget bro bertahun- tahun kami selalu sama. Dia pulang selalu ketemu aku dulu,” jelas Jimi.
Menurrut Jimi mereka bertahun -tahun bersama. Bahkan jauh sebelum Antoni bekerja ke TPL di Porsea. Dikisahkan Jimi, saat itu Antoni masih menganggur, mereka pun menghabiskan waktu sehari –hari bersama di warnet. Kebetulan saat itu Jimi bekerja di warnet.
“ Ada gangguan pas lagi tidur bro.. jam 4 lewat serasa badan ga enak bangett smlm masih chtn sama dia suruh dia pulang hari jumat ini lantaran dia udah mau sebulan ga balik. Tapi katanya cutinya tinggal 2, jadi sabtu ini dia pulang katanya. Rupanya benaran pulang dia hari ini bro, dalam keadaan yang gitu bro,” tambah Jimi.
Dalam komunikasi mereka sempat dibicarakan akan pulang hari Sabtu, namun sehari sebelum waktu yang dijanjikan, Antni Liu sudah kembali ke Siantar dalam keadaan yang berbeda.
“Bertahun-tahun di warnet sampe dia kerja, sampe sekarang aku di bengkel selalu sama. Belum ada pacarnya, makanya asal plg dia sama aku terus. Asal dia pulang paling kami renang.. hobby ngegame, tutur Jimi penuh kehilangan.
Menurut analisis dokter forensik, kematian Antoni Liu kemungkinan besar disebabkan keracunan asap dan kehabisan oksigen. Seperti disampaikan dr Reinhard JD Hutahaean, Ahli Forensik RSUD DR Djasamen Saragih Pematangsiantar. (Vay)
Discussion about this post