Ada tumpukan tepung yang menggunung, ada juga deretan kompor . Tampak ibu-ibu dengan beragam usia, memenuhi ruangan yang digunakan sebagai tempat memproduksi kulit lumpia. Udara terasa panas, keringat mudah bercucuran, sebab banyak kompor yang hidup dalam waktu bersamaan (28/5/18) senin sekitar pukul 11.00 WIB.
Hampir semua warga di kawasan silau mange pematangsiantar kelurahan mekar nauli kecamatan siantar marihat merupakan pembuat kulit lumpia. Karena itu, tempat itu dijuluki Kampung Kulit lumpia, maksudnya. Dan produksi kulit lumpia itu tersebar hampir ke seluruh tetangga hingga anak anak rata rata membuat kulit lumpia.
Cara membuat kulit lumpia terbilang sederhana. Tepung terigu dicampur dengan air dan garam, kemudian diaduk hingga kental. Selanjutnya, adonan itu dioleskan di atas wajan yang panas tanpa minyak. Kurang dari satu menit, lembaran tipis tersebut langsung diangkat. Jadilah kulit lumpia.
Setiap hari masin-masing keluarga mampu membuat 3000 lembar kulit lumpia. Harganya pun bervariasi, tergantung dari ukurannya. Mulai dari Rp 3000 ribu hingga Rp 4000 ribu perbungkusnya Tergantung besar-kecilnya ukuran kulit lumpia.
Berawal belajar membuat lumpia dari pulau jawa Harianto wibowo akhirnya nekat membuka usaha sendiri. Dia membawa segala yang ia tahu, yang ia punya ke kampungnya sendiri. Perlahan ia bangun usaha yang baru pertama dan mungkin satu-satunya di kota pematangsianatar ini.
”Mulai saya kerjakan sendiri sekitar enam bulan pertama hingga kemudian satu demi satu saya mengajari ibu-ibu tetangga untuk ikut bekerja. Dari yang semula satu sak tepung baru habis sepekan sampai kini sehari delapan sak habis untuk memenuhi pesanan pasar,” terang Supri.
Harianto wibowo mengaku, memilih membuka usaha di pematangsiantar ke kampung halamannya sebab dirinya menginginkan suasana baru. Disamping itu, Supri memang berniat memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahnya.
Saat ini kulit lumpia yang diproduksinya sudah memenuhi pasar ,mulai dari pasar di pematangsiantar sampai medan,binjai kisaran hingga rantau prapat.
Dalam sehari usaha kulit lumpia ini menghabiskan sedikitnya lima sak tepung yang didatangkan langsung dari pabrik. Keuntungan yang didapat mencapai Rp 1 juta per hari. Pekerjaan membuat kulit lumpia ini dibagi menjadi beberapa tim.
Satu tim terdiri dari dua pekerja. Satu yang menuangkan adonan, satunya lagi mengambil adonan yang sudah matang. Satu tim menghadapi empat wajan. Sehari satu tim saja bisa memproduksi 1000 lembar. Per 100 lembar mereka dihargai berbagai macam jenis upah yang di terima.
Menurut seorang pembuat kulit lumpia, (Harianto wibowo) usaha itu kali pertama dilakukan dipematangsiantar pada sekitar 2014-an. Kemudian usaha itu berkembang dan diikuti warga lain. Pesanan kulit lumpia akan meningkat hingga 100 persen pada masa libur sekolah bulan ramadhan atau Hari Raya Lebaran pungkasnya. (Ridho)
Discussion about this post