Gegara menginjak kaki sesama pengunjung warung tuak saat berjoget, Lukman Siregar (33) dihabisi lima pria. Mayatnya ditemukan di dekat pemakaman Tor Simarsayang Kelurahan Bonan Dolok Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan.
Kelima pelaku telah diamankan polisi, yaitu AN (35), ZH (32), ER (20), AR (23), dan S (36). Satu dari kelima pelaku, yakni S tewas ditembak karena berusaha melawan melukai polisi dan mencoba kabur saat diamankan, Rabu (5/8/2020).
Kapolres Padangsidimpuan AKBP Juliani Prihartini SIK MH saat memimpin konferensi pers, Kamis (6/8/2020) menerangkan, Minggu (2/8/2020) sekitar pukul 07.30 WIB, personel piket Polres Padangsidimpuan menerima informasi dari masyarakat yang melaporkan ada ditemukan mayat di dekat Pekuburan Tor Simarsayang.
Polisi langsung bergerak cepat. Dalam waktu sekitar 2×24 jam, lima pelaku diamankan. Salah seorang pelaku, AN, ternyata merupakan residivis kasus penyalahgunaan narkoba dari Sumatera Barat.
Masih kata Juliani, Sabtu (1/8/2020) malam ternyata korban dan para pelaku sama-sama minum tuak di warung milik Misnah Siagian di Tor Simarsayang. Di malam akhir pekan itu, pemilik warung memutar musik dengan volume kuat. Dipicu pengaruh tuak, pelaku dan korban bergoyang di dalam warung, mengikuti irama musik.
Tak lama, korban menginjak kaki salah seorang pelaku. Ternyata hal itu membuat pelaku tidak senang.
Minggu (2/8/2020) sekitar pukul 03.00 WIB, korban meninggalkan warung tuak. Di sekitar kebun salak, para tersangka mengejar dan menghentikannya.
Lihat postingan ini di Instagram
“Persisnya di depan rumah milik Bambang, para pelaku memukul korban hingga tidak berdaya,” kata Juliani.
Kemudian, para pelaku menyeret korban ke dekat pemakaman. Di tempat itu, korban kembali dipukuli. Bahkan ada yang memukulkan batu dan mencekik lehernya menggunakan ikat pinggang.
Korban yang merupakan warga Desa Pargarutan Julu, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) itu ditinggalkan di lokasi tersebut dan meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan warga pagi harinya.
Polisi menangkap para pelaku yang seluruhnya warga Kota Padangsidimpuan. Mereka yang ditangkap di Kota Padangsidimpuan itu dikenakan Pasal Pasal 340 KUHPidana Subs Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 170 ayat (2) ke 3 Jo 351 ayat (3) KUHPidana.
Istri Lukman, Jumisah Nasution (24) yang sempat ditemui wartawan di kediamannya mengatakan, sebelum kejadian yang merenggut nyawanya, ternyata ia sempat mengantar mertuanya. Ia mengantarkan mertuanya
Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, ke Desa Pudun Jae Kota Padangsidimpuan menggunakan sepedamotor Jupiter MX warna biru knalpot racing.
Kepada istrinya, lelaki itu berjanji cepat pulang. Namun, setelah ditunggu-tunggu, Lukman tak kunjung datang hingga menimbulkan kekhawatiran keluarganya.
“Dia (Lukman) pergi dari rumah ngantar mamak (ibu, red) saya naik sepedamotor Jupiter MX milik tetangga kami. Tapi dia tidak pulang ke rumah,” tutur Jumisah.
Ibu tiga anak itu menambahkan, ketika suaminya pergi dari rumah, anak bungsunya yang baru berusia setahun tidak bisa tidur dan terus gelisah.
“Tak pernah dia gitu. Tapi malam itu, gelisah dia, tidak mau tidur. Bahkan, besok paginya, dia nanya-nanya ayahnya terus,” kata Jumisah, dan menambahkan selama dua hari terakhir komunikasi dirinya dengan sang suami kurang intens.
Jumisah pun terkejut saat personel Polres Padangsidimpuan mendatangi rumahnya. Apalagi, polisi menyampaikan kabar yang menyebutkan suaminya ditemukan meninggal dunia di pekuburan Tor Simarsayang.
Lukman ditemukan warga sudah tewas dengan posisi telungkup. Randi (20), warga Jalan Sutan Panindoan Kota Padangsidimpuan mengaku, Minggu pagi itu ia berolahraga (jogging) di kawasan Tor Simarsayang.
Ia jogginh menuju puncak bukit. Baru sekitar 300 meter, dia beristrahat di sekitaran pemakaman, sebelum tanjakan paling terjal di lokasi tersebut. Dia pun berjalan ke pinggir.
Lalu ia mengarahkan pandangannya ke lapangan kecil yang posisinya ada di bawah. Lalu matanya menangkap sesosok tubuh telungkup bersimbah darah.
Sosok tersebut mengenakan jaket setengah terbuka dan kemejanya robek. Randi sudah curiga sosok berjenis kelamin laki-laki itu sudah meninggal dunia. Lantas, ia mengajak seorang anggota polisi yang kebetulan juga swdang jogging untuk memastikannya.
“Posisinya di lapangan yang di bawah. Kalau dari jalan ini memang nggak terlihat. Pas pula ada abang itu (polisi) memang sering ketemu di sini, jogging. (Kemudian) saya laporkan,” beber Randi.
Mendapat laporan penemuan mayat, Satrekrim Polres Padangsidimpuan mendatangi lokasi. Di lokasi penemuan mayat, polisi meminta keterangan dari pekerja kebun setempat. Polisi juga menemukan beberapa kejanggalan seperti di leher jasad ada bekas jeratan ikat pinggang.
Selain itu, di kepala terdapat luka tak beraturan, yakni di dahi dan wajah. Kemudian, polisi juga menemukan barang bukti, yakni batu kali dan ikat pinggang. Selain itu, ada sepasang sandal karet hitam.
Personel Polres Padangsidimpuan dipimpin AKP Romli bersama Kanit SPKT Aiptu Endi Tarigan yang turun ke lokasi, membawa jenazah ke Rumah Sakit Umum Padangsidimpuan.
Sementara itu, mengetahui adanya penemuan mayat di Tor Simarsayang, S Siregar menyuruh anaknya, Selamet Siregar (27) untuk memeriksanya ke RSU Padangsidimpuan. Ternyata itu jenazah abang Selamet Siregar, yaitu Lukman Siregar.
Hari itu juga, Minggu (2/8/2020), jenazah korban dimakamkan di Desa Pargarutan Julu, Kecamatan Angkola Timur, Kabupten Tapsel.
Discussion about this post