Pasca pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Sibolangit pada Jumat (5/3) timbuil kontroversi dari para kader Partai Demokrat sendiri. Sebagian menolak hasil dan pelaksanaan KLB tersebut.
Namun sebagian lainnya mendukung dan menilai KLB sah secara politik dan telah sesuai dengan mekanisme yang ada di tubuh partai.
Dukungan itu salah satunya datang dari Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. M Efendy Siregar, selaku kader partai berlambang merci yang juga mantan anggota DPRD dari Partai Demoktrat pada periode lalu itu menyatakan dukungannya atas pelaksanaan KLB.
Ia pun menilai, hal tersebut telah sesuai mekanisme.” Sah-sah saja pelaksanaan KLB, kenapa tidak. Demi membesarkan dan mengembangkan sayap partai,”sampainya.
Fendi pun menilai, jika ada yang tidak terima, dan mengatakan abal-abal itu adalah dinamika dalam berdemokrasi.
“Kalau ada yang bilang ilegal, tidak sah dan abal-abal, itu adalah dinamika dalam berdemokrasi,” sampainya.
Terkait santernya nama Fendi Siregar yang diangkat sebagai ketua DPC Partai Demokrat Kota Pematangsiantar, ia menanggap[inya dewngan diplomatis.
“Jika dipercaya, sebagai kader ya kita siap dan harus siap. Namun saat ini saya belum bisa mengatakan ia, karena saya belum ada terima SKnya,” terang Fendi mengakhiri.
Sebelumnya, Jumat (5/3/2021) sejumlah kader dan pengurus Partai Demokrat menggelar KLB di Hotel The Hill, di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pada Kesempatan itu para kader partai berlambang mercy itu serentak menyebutkan Moeldoko sebagai Presiden 2024.
“Moeldoko Presiden 2024,” ucap peserta KLB Demokrat dengan serentak. Kalimat itu berulang kali disampaikan para kader yang hadir dalam kongres itu.
Kemudian, Moeldoko memberikan pidato politik pertamanya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader Demokrat yang hadir di KLB, serta yang sudah mempercayakan dan memberikan amanah untuk memimpin partai Demokrat periode 2021-2025.
“Terima kasih, dengan suka rela untuk datang ke sini. Walaupun, macet luar biasa,” ujar Kepala Staf Kepresidenan itu.
Moeldoko menghargai, dalam KLB ini ada perbedaan pilihan antara memiliih dirinya dan ada juga memilih Marzuki Ali dalam pemilihan Ketum Demokrat tersebut.
“Saya tidak ada kekuatan untuk memaksa memilih saya. Pak Marzuki Ali ada pengalaman di politik. Saya punya pengalaman di militer dan pemerintah,” ujar Moeldoko.
Moeldoko juga mengajak kader demokrat dari Sabang sampai Merauke untuk merebut kejayaan dan memenangkan Pemilu 2024. “Ini rumah kita bersama,” kata mantan Panglima TNI itu.
Discussion about this post