Kuasa Hukum LBH Amanah HAQ gelar pres Release akan mengajukan Pra Peradilan setelah secara resmi menerima Surat Penghentian Penuntutan (SP-2).
Hal itu dilakukan setelah dihentikan nya penuntutan terhadap pasal penistaan agama yang dilakukan oleh tenaga kesehatan RSU Dr Djasamen Saragih oleh pihak Kejaksaan Negeri Siantar.
Dalam Pres Release nya Kuasa Hukum menanyakan Dasar Hukum mana yang menjadi acuan dari Kepala Kejaksaan (Kajari) menghentikan Penuntutan Umum terhadap tersangka atas pasal 156 huruf (s) KUHPidana.
“atas dasar hukum mana yang menjadi acuan Kejaksaan menghentikan kasus ini. Ungkap Efi Risa Junita SH, MH saat menggelar Pres Release, Kamis (25/02).
Kuasa Hukum Penggugat menyampaikan sebanyak Delapan Poin, Efi sebagai kuasa Hukum mengatakan bahwa perkara sebelumnya telah masuk pada tingkat P-21 A yaitu berkas telah lengkap, dapat dibuktikan dengan penyerahan barang bukti dan penyerahan 4 tersangka kepada JPU pada kamis 18 Februari 2021.
“Perkara ini sudah masuk pada tingkat P-21 A, bukti mana yang belum cukup, seharusnya kalau masih kurang tindakan yang diambil adalah mengembalikan berkas kepada penyidik (P-19) agar penyidik melengkapi petunjuk jaksa, bukan menghentikan tuntutan. Tuturnya.
Selanjutnya Efi Menjelaskan bahwa pada tanggal 22 februari 2021 telah melakukan Restorative Justice sesuai peraturan Kejaksaan No. 15/2020 terhadap saksi pelapor, penasihat hukum dan para tersangka yang dihadiri oleh Kasi Pidum, Kasi Datun dan JPU.
Efi dan rekannya mengaku belum menemukan Dasar Hukum apa atas tindakan yang dilakukan Kejari dalam press release nya pada Rabu (24/02).
“Kami akan melakukan Pra Peradilan (Pasal 77 KUHAP) ke Pengadilan Negeri Pematangsiantar setelah secara resmi menerima Surat Penghentian Penuntutan (SP-2) (Aldy.S)
Discussion about this post