Rencana peremajaan tanaman di perkebunan kelapa sawit dan karet harus segera dilakukan. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, pada Senin (17/7), dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Replanting Karet dan Kelapa Sawit, di Jakarta.
“Rencana kebijakan peremajaan kelapa sawit harus dilakukan. Makin lama kita mulai, bisa makin ruwet persoalannya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Kebijakan pemerintah yang akan segera melakukan peremajaan (replanting) perkebunan karet dan kelapa sawit ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dua jenis tanaman tersebut.
Rapat Koordinasi Pembahasan Replanting Karet dan Kelapa Sawit ini dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofjan Djalil, Direktur Utama PT Riset Perkebunan Nusantara Teguh Wahyudi dan perwakilan pejabat kementerian/lembaga terkait.
Program replanting kelapa sawit ini akan dijalankan dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. Demikian disampaikan Menko bidang Perekonomian.
“Untuk peremajaan sawit kita akan lebih mengandalkan dari BPDP Sawit. Kalau ada mungkin dari Kementan,” katanya.
Seperti dirilis dalam web Kementrian Kordinator Bidang Perekonomian hari ini, ada beberapa langkah yang akan diambil dalam mensukseskan rencana ini. Sebagai langkah awal, peremajaan lahan kelapa sawit akan dilakukan sebanyak 30.000 hektar. Sementara itu, sebagai tahap awal program peremajaan karet di tahun 2018, akan ditetapkan target penanaman seluas 15.000 hektar
Diketahui bahwa tanaman karet yang dikelola PTPN VIII seluas 25.536 Ha tersebar di 14 kebun. Jumlah pabrik yang menghasilkan RSS ada 13 pabrik dengan 2 TPC, 3 concentrated latex, dengan kapasita terpasang 35.750 ton. Produksi karet yang dipasarkan dalam negeri adalah 80 % sedangkan sisanya sebesar 20 % di ekspor ke Asia, Eropa dan Amerika.
Sementara PTPN VIII mengembangkan budidaya kelapa sawit diperkebunan Bojong Datar, Cikasungka, Tambaksari, Cisalaak Baru, dan Kertajaya dengan luas sekitar 18.843,63 Ha. Kelapa sawit ini dijual dalam bentuk CPO dan Kernel untuk kepentingan dalam negeri.(EKO)
Discussion about this post