Gempa berkekuatan 6,1 SR yang terjadi pada Selasa (23/1) telah menimbulkan sejumlah kerusakan infrastruktur di sekitar wilayah terkena gempa.
Informasi yang diperoleh newscorner.id dari Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Munir, dari hasil pendataan sementara yang dilakukan Kopassus, ada belasan rumah dan satu mesjid yang rusak di Desa Citalahap. Lokasi tersebut meliputi Kp. Citalahap Kontrak, Kp. Citalahap, Kp. Citalahap Central, Kp. Nirmala.
” Ada 12 unit rumah rusak berat (Pendataan lebih lanjut), 4 unit rumah rusak ringan (Pendataan lebih lanjut), 1 unit masjid rusak berat serta kerusakan jalan (longsor) di 3 titik,” terang Letkol Inf Munir.
Lebih lanjut, Letkol munir menyampaikan Sejumlah prajurit Kopassus telah membuka Jalur ke Cisalimat, salah satu jalur yang sempat terputus akibat longsor.
” Jalur ke Cisalimat sudah selesai dibuka oleh Anggota,” terangnya.
Disampaikan Kepala Penerangan korps baret merah ini, saat terjadi gempa sejumlah prajurit Kopassus tengah mengadakan kegiatan latihan di Gunung Botol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Wilayah yang berbatasan dengan Banten. Pasca bencana gempa, prajurit yang ada di sekitar lokasi pun langsung membantu penanganan awal dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.
“Prajurit Kopassus yg sdg melaksanakan latihan di Gunung Botol Wilayah kabupaten Bogor yang berbatasan dengan Wilayah Banten , langsung bergerak membantu masyarakat yang terkena bencana gempa di Desa Citalahap Kab Bogor,” jelas Letkol Munir.
Sementara itu Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG drs. Moch. Riyadi, M.Si merilis, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hari Selasa, 23 Januari 2018, pukul 13:34:53 WIB, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6,1 terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Propinsi Banten pada kedalaman 61 km.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II SIG-BMKG (IV-V MMI).
Gempabumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia.
Hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(Vay)
Discussion about this post