Jenazah wanita malang ini belum berhasil dibawa keluarga pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan karena terkendala biaya. Niat Romsari Sitanggang mencari nafkah ke negeri jiran Malaysia justru malah berakhir duka. Wanita yang berasal dari sebuah desa di Sidikalang, Kabupaten Dairi, ini tewas mengenaskan akibat dibunuh secara keji usai diperkosa.
Saat ditemukan jenazah Sari (panggilan akrabnya) sulit dikenali lantaran kondisi rubuh dan wajahnya yang telah rusak. Keluarga pun baru mengetahui kepergian Sari setelah melalui serangkaian tes DNA.
Kabar kepergian Sari kemudian mencuat ke publik setelah seorang keluarganya menceritakan kejadian pahit itu di laman Facebook pengguna bernama Dedy France Sitanggang pada Kamis (30/11) lalu.
Ngeri nai panading mon ito
(Sungguh menyedihkan meninggalnya dirimu saudaraku)
Hape didok ho tu au ikkon rappak mulak do hita tu huta tahun baru bg nimmu tu au.
(Padahal kamu bilang kita pulang bareng ke kampung halaman merayakan tahun baru)
Hape mulak tu jolo ni Tuhan i do maksud mu.
(Ternyata pulang kepada Tuhan maksudmu)
Dang tarbereng au ho ito songonon.
(Aku nggak sanggup melihatmu begini)
Posma roham ito boanon ku doho mulak.
(Tenanglah aku akan membawamu pulang)
Cepat atau lambat aku pasti bawa kamu balik.
(Cepat atau lambat aku pasti akan membawamu pulang)
Inilah perjuangan terakhir hu tuho ito.
(Inilah perjuangan terakhirku, saudariku)
Demikian ditulisnya.
Romsari berangkat dari kampung halamannya guna menjadi seorang Tenaga Kerja Wanita di Malaysia. Sayangnya, wanita malang itu menempuh jalur ilegal hingga akhirnya sampai di negara tersebut.
Jenazah Sari ditemukan polisi setempat pada dua bulan setelah ia dibunuh. Kondisi jasad yang telah membusuk membuatnya sempat sulit dikenali.
Sari sebelumnya diketahui bekerja di Kajang, Selangor, Malaysia, sebuah daerah yang berjarak sekitar 20 KM dari Kuala Lumpur.
TERKENDALA BIAYA
Hingga kini jasad Sari masih berada di Rumah Sakit Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Jenazah wanita malang tersebut belum berhasil dibawa keluarga pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan lantaran terkendala biaya.
Pihak keluarga hingga kini masih terus berupaya melakukan pemulangan jenazah gadis yatim piatu ini dan pelunasan biaya rumah sakit sebesar Rp 12 juta.
Sementara dari pihak Kedutaan Indonesia di Malaysia, tak banyak informasi yang berhasil diperoleh.
Melalui akun Twitter, pihak KBRI mengaku telah bertemu dengan perwakilan keluarga korban dan melimpahkan semua urusan dana kepada pihak keluarga karena Sari masuk ke negara Malaysia dengan cara ilegal.
Kendati demikian, dukungan pemulangan jenazah terus dilakukan bahkan dilakukan secara sukarela oleh netizen.
Seperti yang dilakukan seorang pengguna akun Facebook bernama Janry Zeavay Silaban. Lewat aksi solidaritasnya, dia mampu mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 1,8 juta guna membantu memulangkan jenazah Sari, meski jumlahnya masih jauh dari yang dibutuhkan.
“Kami sangat berterima kasih. Kalian sudah ikut berpartisipasi. Yg sudah terkumpul dari Kuala Lumpur Rm570,” tulisnya.
Pada akun lainnya, yakni RahmaDhani MaHabunga Ghinting yang juga melakukan aksi serupa.
“Keluarga korban harap sangat kerendahanhati kita semua harus membantu kurangnya dana mereka. Mari kita bersama-sama tanpa memandang bulu. Kita adalah satu bangsa, harus saling bahu membahu,” tulisnya.(jurnal x)
Discussion about this post